Perbedaan Kesiapan Belajar Siswa yang Tinggal Bersama Orangtua dan Siswa yang Tinggal di Asrama

Masing-masing individu mempunyai perbedaan individual, baik sejarah maupun latar belakang perkembangannya sehingga menyebabkan adanya pola pembentukan readiness yang beragam. Perbedaan kesiapan belajar salah satunya muncul sebagai akibat adanya perbedaan keberadaan orangtua, yaitu siswa yang tinggal bersama orangtua dan siswa yang tinggal di asrama. Asumsi menyebutkan orangtua merupakan faktor pembentuk kesiapan belajar. Untuk itu, penelitian ini betujuan mendeskripsikan dan membandingkan kesiapan belajar siswa yang tinggal bersama orangtua dan siswa yang tinggal di asrama MAN 2 Padang. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif jenis deskripif komparatif dengan menggunakan angket sebagai instrumen penelitian. Jumlah populasi penelitian sebanyak 826 orang dengan sampel sebanyak 40 orang siswa yang terdiri dari 20 orang siswa tinggal bersama orangtua dan 20 orang siswa yang tinggal di asrama dengan teknik purposive random sampling. Keseluruhan sampel merupakan siswa yang berada pada kelas X, XI, XII. Analisis data dilakukan dengan analisis statistik dan untuk menguji perbedaan digunakan statistik non-parametrik yaitu uji kolmogorov smirnov sdengan menggunakan SPSS 16.00. Temuan penelitian menunjukkan secara umum kesiapan belajar siswa yang tinggal bersama orangtua dan siswa yang tinggal di asrama berada pada kategori baik. Meskipun demikian, dari analisis uji kolmogorov smirnov diperoleh perbedaan yang signifikan antara kesiapan belajar siswa yang tinggal bersama orangtua dan siswa yang tinggal di asrama. Kesiapan belajar siswa yang tinggal di asrama lebih baik dibandingkan siswa yang tinggal bersama orangtua. Guru BK berperan dalam memberikan layanan-layanan yang dibutuhkan siswa agar lebih siap dalam belajar, yakni: layanan informasi, penguasaan konten, layanan konseling individual dan layanan bimbingan kelompok.