Peningkatan Kompetensi Siswa Menggunakan Metode Problem Based Learning dan Media Animasi pada Mata Pelajaran Reparasi Televisi Kelas XI Audio Video SMK N 2 Solok.

Permasalahan pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar dan kompetensi siswa pada mata pelajaran Reparasi Televisi kelas XI jurusan Teknik Audio Video SMK N 2 Solok. Hal ini terlihat masih banyak hasil belajar siswa berada di bawah standar ketuntasan yang ditetapkan di sekolah yaitu diatas 70(Rentang 0100). Dari banyaknya faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar, diduga yang paling dominan adalah masalah metode mengajar dan media pembelajaran yang dipakai belum sesuai dengan mata pelajaran reparasi televisi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kompetensi siswa menggunakan metode problem based learning dan media animasi pada mata pelajaran reparasi televisi kelas XI Audio Video SMK N 2 Solok. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif yang mengeksplorasikan Seberapa besar peningkatan kompetensi siswa yang diperoleh dari hasil penerapan metode problem based learning dan media animasi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran langsung pada mata pelajaran reparasi televisi kelas XI Audio Video SMK N 2 Solok. objek penelitian ini adalah siswa kelas XI Jurusan Teknik Audio Video satu (II AV 1) yang terdaftar tahun ajaran 2010/2011 sebanyak 32 orang siswa. Teknik analisis data yang dipakai adalah Eksploratory Data Analisis (EDA) menggunakan program Minitab. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pembelajaran reparasi televisi dengan penerapan metode problem based learning dan media animasi dapat meningkatkan kompetensi siswa yaitu kompetensi mampu menentukan masalah kerusakan televisi meningkat 2,7%. Mampu mengalokasikan masalah kerusakan televisi meningkat 2,7%. Mampu menganalisa masalah kerusakan televisi meningkat 10,58%. Mampu mencari solusi pemecahan masalah kerusakan televisi meningkat 22,27%. Pengujian hasil pemecahan masalah kerusakan meningkat 24,45%. laporan hasil ujian kompetensi meningkat 11,15%.