Pelaksanaan Keterampilan Membuat Keranjang Lidi Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Bagi Anak Tunarungu Kelas IV (Penelitian Tindakan Kelas di SLB Kasih Ibu Pasar Baru Painan)

Latar belakang penelitian ini adalah ditemukannya tiga orang siswa
tunarungu kelas IV yang mengalami kesulitan dalam membuat keranjang lidi, pada
saat mengikuti mata pelajaran keterampilan yang diberikan guru, hal ini disebabkan
karena guru kelas belum bisa tampil menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran membuat keranjang lidi dan selama ini guru hanya
menggunakan metode demonstrasi dalam memberikan mata pelajaran
keterampilan, sehingga membuat siswa sering lupa atau menjadi kurang mengerti
apa yang dijelaskan guru. Dalam kondisi lain pada saat membuat keranjang lidi
anak mengalami kesulitan pada saat menganyam lidi membentuk keranjang.
Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan membuat keranjang
lidi melalui pendekatan keterampilan proses bagi anak tunarungu kelas IV. Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research),
dilakukan dalam bentuk berkolaborasi dengan teman sejawat. Tindakan ini
dilakukan kepada tiga orang anak tunarungu kelas IV di SLB Kasih Ibu Pasar Baru
Painan.
Hasil penelitian selama siklus I yang dilaksanakan empat kali pertemuan
dalam proses pembelajaran yang dimulai dari menyiapkan alat, meraut lidi,
memberi warna, menganyam, dan penilaian hasil kerja anak. Berdasarkan nilai
rata-rata yang diperoleh siswa diakhir siklus I dapat dilihat bahwa Ro sebelum
diberi tindakan I mendapatkan nilai 40 % dari semua indikator yang diberikan. Dan
setelah diberi tindakan I mendapat nilai 60%. Sementara Nd sebelum diberi
tindakan I mendapat nilai 30% dari semua indikator yang diberikan. Setelah diberi
tindakan I menjadi 50%. Dan Yp sebelum diberi tindakan I mendapatkan nilai 40
% dari semua indikator yang diberikan, dan setelah diberi tindakan I mendapat nilai
50%. Pada siklus II yang dilakukan dalam empat kali proses pembelajaran
keterampilan membuat keranjang lidi, dimana Ro mendapat nilai 70% pada
pelaksanaan siklus II, Nd mendapat nilai 60%, dan Yp mendapatkan nilai 70%.
Dari hasil penyajian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa penggunaan
pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan keterampilan membuat
keranjang lidi bagi anak tunarungu kelas IV di SLB Kasih Ibu Pasar Baru Painan.
Dengan demikian dapat disarankan kepada sekolah, guru, dan peneliti berikut
untuk dapat menggunakan pendekatan keterampilan proses dalam meningkatkan
pembelajaran keterampilan bagi anak lainnya.