Kendala yang dihadapi Siswa Kelas X dalam Belajar Seni Rupa pada Mata Pelajaran Seni Budaya di SMA Negeri 1 Padang Gelugur

Untuk memajukan Pelajaran Seni Rupa tidaklah semudah yang digambarkan orang. Oleh sebab itu banyak kendala-kendala yang mesti dilalui. Sehubungan dengan itu maka dalam penelitian ini akan dikaji “ Kendala Yang Dihadapi Siswa Kelas X Dalam Belajar Seni Rupa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya Di SMA Negeri 1 Padang Gelugur” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala yang dihadapi siswa kelas X dalam belajar seni rupa pada mata pelajaran seni budaya di SMA Negeri 1 Padang Gelugur. Jenis penelitian deskriptif, populasi seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Padang Gelugur, jumlah sampel pada penelitian ini adalah 91 orang. Teknik pengumpulan data adalah angket (kuesionar) yang merupakan kumpulan dari pertanyaan-pertanyaan dan variabel yang di ukur, kemudian variabel tersebut dikembangkan dalam bentuk indikator-indikator yang akhirnya menjadi butir-butir pertanyaan atau lampiran pernyataan. Sesuai dengan tujuan peneliti maka data yang diperoleh dideskripsikan melalui tabel distribusi, frekuensi dan grafik histogram. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap data tersebut untuk mengetahui tingkat capaian responden pada masing-masing variabel. Hasil penelitian menunjukkan kendala internal menjadi kendala yang tinggi (67.14%) bagi siswa kelas X SMA Negeri 1 Padang Gelugur dalam belajar seni rupa pada mata pelajaran seni budaya yang mencakup kendala motivasi (65.89%), minat (61.59%), bakat (77.23%) dan sikap (67.89%). Begitu juga dengan kendala eksternal menjadi kendala yang cukup tinggi (53.51%) bagi siswa kelas X SMA Negeri 1 Padang Gelugur dalam belajar seni rupa pada mata pelajaran seni budaya yang mencakup guru (48.81%), keluarga (57.80%), lingkungan social (61.49%) dan fasilitas (51.09%). Berdasarkan hasil temuan peneliti diatas dapat disimpulkan bahwa kendala siswa dalam belajar seni rupa pada mata pelajaran seni budaya di SMA Negeri 1 Padang Gelugur yaitu seringnya terjadi kendala pada variabel internal (motivasi, minat, bakat dan sikap) begitu pula halnya dengan variabel eksternal (guru, keluarga, lingkungan sosial dan fasilitas), hal ini menunjukkan kurang baik.