Borolek Sebelum Menikah di Nagari Lansek Kadok Kecama tan Rao Selatan Kabupaten Pasaman

Pada banyak suku bangsa tahap upacara perkawinan biasanya, pernikahan
lebih di dahulukan dari pada tahap pesta adat atau borolek dalam kebudayaan
Minangkabau, namun pada warga Lansek Kadok lebih mendahulukan tahap pesta
adat dari pada tahap pernikahan. Borolek sebelum menikah dilakukan oleh warga
nagari Lansek Kadok yang mempunyai suku bangsa Minangkabau. Permasalahan
dalam penelitian ini adalah lazimnya dalan tahapan upacara perkawinan di banyak
Suku Bangsa Minangkabau, begitu juga suku bangsa lainnya pesta perkawinan
dilaksanakan sesudah menikah, justru masyarakat Nagari Lansek Kadok pesta
perkawinan dilaksanakan sebelum akad nikah. Maka, tujuan penelitian ini yaitu
untuk mengungkapkan faktor-faktor masyarakat Lansek Kadok melakukan
aktivitas borolek sebelum menikah.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah fungsional tentang
kebudayaan atau a functional theory of culture, dikemukakan oleh Bronislaw
Malinowski. Sesuai dengan teori Malinowski bahwa berbagai unsur kebudayaan
yang ada dalam masyarakat manusia berfungsi untuk memuaskan suatu rangkaian
hasrat naluri akan kebutuhan hidup dari mahluk manusia (basic human needs).
Begitu juga dengan perkawinan borolek sebelum menikah yaitu guna memuaskan
suatu rangkaian hasrat naluri manusia dalam keselarasan bermasyarakat.
Metedologi yang digunakan adalah kualitatif dengan tipe studi kasus
intrinsik . Pemilihan informan dilakukan secara sengaja (purposive sampling) yang
berjumlah 25 orang. Pada penelitian ini melakukan observasi partisipasi aktif dan
wawancara mendalam, untuk mendapatkan data yang valid dilakukan triangulasi
data yaitu memberikan pertanyaan yang relative sama terhadap informan untuk
mengumpulkan data yang sama. Analisis data dilakukan sejak awal penelitian
dilakukan. Analisis dalam penelitian ini langkah-langkahnya yaitu mereduksi
data, menyajikan data dan penarikan kesimpulan.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa borolek sebelum menikah
yang dilakukan oleh masyarakat Lansek Kadok, disebabkan oleh beberapa faktor,
yang mempunyai nilai fungsi bagi masyarakat setempat: Pertama, tidak
menganggu pekerjaan di siang hari, karena warga Lansek Kadok memiliki mata
pencarian petani sehingga warga tidak dapat hadir menyaksikan pesta pernikahan
pada siang hari. Kedua , menghargai ninik mamak setempat, karena ninik mamak
seseorang yang dituakan, dan sangat berperan dalam urusan masyarakat begitu
juga kematian dan lain-lain. Ketiga, menghindari prasangka buruk dari
masyarakat, maksudnya borolek sebelum menikah sudah menjadi kebiasaan pada
warga setempat, jika salah satu warga tidak mengikuti kebiasaan tersebut, maka
masyarakat lain aka n berprasangka buruk terhadap warga tersebut, seperti MBA
(menikah karena kecelakaan).