Uji Bakteriologis Air Minum pada Warung Makanan Pasar Tradisional Kota Padang

Air minum yang terdapat di warung-warung makanan pasar tradisional Kota Padang rentan terkontaminasi oleh bakteri. Hal ini disebabkan lingkungan disekitar pasar tradisional yang kurang bersih dan sumber air yang digunakan oleh para pedagang juga belum diketahui kualitasnya secara bakteriologis. Berdasarkan keputusan Menkes RI. No. 492/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum yang dilihat dari aspek bakteriologis yaitu indeks MPN Koliform dan E. coli harus nol dalam 100 mL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas bakteriologis air minum beserta sumber air minumnya di warung makanan pasar tradisional Kota Padang. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2014 bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi, FMIPA, UNP. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan sampel secara Purposive Sampling terhadap 5 pasar tradisional yang tersebar dikota Padang. Pengambilan sampel pada masing-masing pasar tradisonal yaitu berdasarkan perbedaan sumber air minum yang terdapat pada masing-masing pasar, dan air yang minum yang telah dimasak. Penelitian ini menggunakan metode Most Probable Number (MPN) dengan menggunakan dua tahap pengujian yaitu uji pendugaan (Presumtive Test) dan uji kepastian (Confirmative Test) dengan kombinasi 5:1:1 untuk air masak, dan 3:3:3 untuk sumber airnya. Hasil penelitian memperlihatkan kualitas sumber air minum yang berasal dari air sumur dan air PDAM Lubuk Minturun tidak memenuhi standar sebagai air bersih yang ditetapkan oleh PerMenKes RI. No. 416/PER/IX/1990. Sedangkan sumber air yang berasal dari air PDAM Gunung Pangilun dan air PDAM Gadut memenuhi standar. Untuk ketujuh sampel air minum yang terdapat pada kelima pasar tradisonal juga tidak memenuhi standar sebagai air minum yang ditetapkan oleh MenKes RI. No. 492/PER/IV/2010.