Pernikahan di Bawah Tangan Oleh Remaja di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat. (Studi tentang Hubungan Pasangan Remaja Menikah di Bawah Tangan dengan Keluarganya Pasca Pernikahan)

Amini, Fitri (2014) Pernikahan di Bawah Tangan Oleh Remaja di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat. (Studi tentang Hubungan Pasangan Remaja Menikah di Bawah Tangan dengan Keluarganya Pasca Pernikahan). Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of B1_4_FITRI_AMINI_97177_3019_2014.pdf] Text
B1_4_FITRI_AMINI_97177_3019_2014.pdf

Download (703kB)

Abstract

Di Nagari Kajai terdapat orang-orang yang melakukan pernikahan di bawah
tangan yang hanya sah secara agama tetapi tidak sah menurut adat dan hukum
negara. Bahkan pernikahan di bawah tangan ini dilakukan oleh remaja yang
belum memasuki usia ideal untuk menikah. Hal ini memberi konsekuensi
terhadap hubungan antara pasangan dan keluarga pasca menikah. Berdasarkan hal
tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara
pasangan yang menikah di bawah tangan dengan keluarga pasca menikah.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pertukaran yang
dikemukakan oleh George Caspar Homans. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus instrinsik. Informan dalam
penelitian ini berjumlah 25 orang. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan
teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi
non partisipasi, studi dokumentasi dan wawancara mendalam, peneliti melakukan
triangulasi data. Analisis dalam penelitian ini menggunakan model interakif yang
dikembangkan oleh Mathew Miles dan Hubermans.
Hasil dalam penelitian ini adalah mengungkap hubungan antara pasangan
yang menikah di bawah tangan yang dilihat dalam 2 aspek proses sosial, yaitu: 1)
Dilihat dari proses sosial asosiatif: a) Pernikahan di bawah tangan karena hamil
di luar nikah. Hubungan pasangan dengan keluarganya berjalan dengan baik. Hal
ini terjadi karena pihak laki-laki bertanggung jawab atas perbuatan yang telah
dilakukannya. b) Pernikahan di bawah tangan karena ketiadaan biaya/ingin
proses yang cepat. Hubungan pasangan dengan keluarganya berjalan dengan baik.
Pasangan melakukan pernikahan di bawah tangan hanya karena tidak adanya
biaya dan juga ingin proses yang cepat. 2) Dilihat dari proses sosial diasosiatif: a)
Pernikahan di bawah tangan karena tidak disetujui orangtua. Hubungan antara
pasangan dengan keluarga membaik setelah dilakukan musyawarah b) Pernikahan
di bawah tangan karena menikah sesuku. Hubungan dengan keluarga membaik
setelah anak dari pasangan tersebut lahir. Walaupun hubungan antara pasangan
dan keluarga sudah baik, tapi dalam adat di Nagari Kajai pasangan mendapatkan
sanksi yaitu berupa di buang dari adat di Nagari Kajai. c) Pernikahan di bawah
tangan karena menikah dengan suami orang. Hubungan keluarga istri dengan
anaknya baik, sedangkan dengan keluarga suami tidak baik bahkan hubungan
antar pasangan saja sekarang sudah tidak jelas karena suaminya pergi
meninggalkan istri dan anaknya

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1
Depositing User: Umma Mardhotillah A.Md.
Date Deposited: 28 May 2025 08:06
Last Modified: 28 May 2025 08:06
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/12707

Actions (login required)

View Item
View Item