Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bilangan Melalui Permainan Lompat Gambar Bagi Anak Tunagrahita Ringan: Single Subject Research Kelas D1/C di SLB Muhammadiyah IX Pauh Padang

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan yang peneliti temukan
di SLB Muhammadiyah Pauh IX Padang, seorang anak tunagrahita ringan kelas I
semester I yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep bilangan 1-10. Hal
ini terbukti, ketika dilakukannya wawancara dan asesmen terhadap anak ternyata
anak hanya mampu menyebutkan dan menunjukkan angka satu. Untuk mengatasi
permasalahan ini peneliti mencoba memberikan alternatif dengan menggunakan
permainan lompat gambar yang diasumsikan dapat membantu tunagrahita dalam
memperbaiki konsep bilangan 1-10.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemamapuan memahami
konsep bilangan bagi anak tunagrahita ringan melalui permainan lompat gambar.
Jenis penelitian adalah Single Subject Research (SSR) yaitu penelitian yang di
lakukan dalam kondisi berbeda menggunakan desain A-B. dimana kondisi A
adalah baseline yakni kondisi awal kemampuan anak dalam memahami konsep
bilangan sebelum di berikan tindakan. Sedangkan kondisi B merupakan kondisi
intervensi yakni kondisi dimana anak di berikan intervensi melalui permainan
lompat gambar. Ukuran target behavior dilihat dari berapa persen anak
menunjukkan dan menyebutkan bilangan 1-10.
Hasil penelitian ini terlihat bahwa kemampuan memahami konsep
bilangan bagi anak tunagrahita ringan di SLB Muhammadiyah Pauh IX Padang
meningkat setelah di berikan permainan lompat gambar. Hal ini terbukti ketika
pengamatan yang dilakukan dalam dua sesi yaitu pertama sesi baseline sebelum
diberikan intervensi (A) yang dilakukan sebanyak enam kali pengamatan, dan
persentase kemampuan memahami konsep bilangan pada kondisi ini terletak pada
rentang 0%, 0%, 0%, 10%, 10% dan 10%. Kedua,sesi intervensi (B) dengan
menggunakan permainan lompat gambar, pengamatan dilakukan sebanyak
delapanbelas kali pengamatan, dan persentase kemampuan memahami konsep
bilangan bagi anak tunagrahita pada kondisi ini terletak pada rentang 10%, 10%,
20%, 30%, 30%, 40%, 30%, 40%, 40%, 50%, 50%, 60%, 60%, 50%, 70%, 80%,
80% dan 80%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dimaknai bahwa
kemampuan memahami konsep bilangan bagi anak tunagrahita ringan kelas D1/C
di SLB Muhammadiyah Pauh IX Padang meningkat melalui permainan lompat
gambar dan juga dapat disarankan kepada orang tua, guru dan kepala sekolah
bahwa permainan lompat gambar dapat digunakan sebagai metode pembelajaran
dalam meningkatkan kemampuan memahami konsep bilangan bagi anak
tunagrahita ringan.