Usay, Olivia (2012) Kebudayaan Dominan dalam Interaksi Sosial: Studi Kasus Siswa Etnis Minang dengan Jawa di SMAN 1 Kotobaru, Kabupaten Dharmasraya. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_4_OLIVIA_USAY_89356_3270_2012.pdf [thumbnail of B1_4_OLIVIA_USAY_89356_3270_2012.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_4_OLIVIA_USAY_89356_3270_2012.pdf
Download (4MB)
Abstract
Di Dharmasraya terdapat berbagai macam etnis, mayoritas penduduknya berasal dari etnis Minang. Meskipun di antara etnis tersebut memiliki latar belakang yang berbeda, namun kenyataannya sampai sekarang tidak pernah terjadi konflik di antara etnis. hal ini dapat asumsikan karena orang Minang merupakan kebudayaan dominan. Seperti halnya di SMAN 1 Kotobaru yang siswanya beragam etnis, mayoritas siswanya berasal dari etnis Jawa. Selama mereka berinteraksi tidak pernah terjadi konflik terbuka, Pertanyaan penelitian ini, bagaimana interaksi antara siswa etnis Minang dengan Jawa dan mengapa selama mereka berinteraksi tidak menimbulkan konflik terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan interaksi sosial di antara siswa Minang dengan Jawa serta menjelaskan latar belakang mereka selama berinteraksi tidak menimbulkan konflik terbuka Penelitian ini menggunakan pendekatan kebudayaan dominan oleh Bruner sebagai model analisis dalam melihat interaksi sosial yang terjadi antar suku bangsa yang berbeda dan sebagai acuan untuk melihat kebudayaan dominan antar suku bangsa yang satu dengan suku bangsa lainnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus. Pemilihan informan dilakukan secara Purposive Sampling dengan jumlah informan 56 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam. Untuk mendapatkan data yang valid dilakukan triangulasi data yaitu mendapatkan informasi yang sama dari informan yang berbeda. Analisi data dalam penelitian ini, di analisis dengan langkah-langkah model analisis interaktif yang di kembangkan B. Miles dan Huberman. Temuan penelitian ini menunjukan bahwa interaksi antara siswa Minang maupun Jawa terjadi di dalam kelas. interaksi yang terjadi di dalam kelas mereka saling cemooh antara satu dengan lainnya, dan tempat duduk merekapun sering duduk sesama etnis. Sedangkan interaksi mereka di luar kelas terlihat dari bahasa yang mereka gunakan dalam berkomunikasi adalah bahasa Minang dan dalam berteman mereka lebih suka dengan sesama etnis. Hal ini karena mereka mempunyai pandangan atau streotipe terhadap teman mereka yang berbeda etnis, streotipe yang sering muncul adalah streotipe negatif. Dalam berinteraksi baik di dalam kelas maupun di luar kelas yang mendominasi adalah siswa Minang, walaupun secara jumlah mayoritas siswa di SMAN 1 Kotobaru berasal dari atnis Jawa tapi keberadaan etnis Minang cukup kuat dan dominan. Demikian hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Bruner bahwa Dalam masyarakat dengan kebudayaan dominan, para pelaku dan kelompok-kelompok sukubangsa yang tidak dominan menyesuaikan diri dan tunduk pada aturan-aturan main yang ditetapkan oleh masyarakat setempat. Di antara siswa Minang maupun Jawa selama ini tidak pernah terjadi konflik terbuka diantara mereka karena di dukung oleh semua pihak yang ada di sekolah. Faktor lain yang sangat berperan dalam memperlemah konflik terbuka di antara siswa Minang maupun Jawa adalah mereka saling berbaur dalam kegiatan ekstrakurikuler yang meningkatkan solidaritas di antara mereka dan selain itu karena sifat siswa Jawa yang sering mengalah juga dapat memperlemah konflik terbuka di antara mereka.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kebudayaan, Interaksi Sosial |
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1 |
Depositing User: | FAUZZIYAH FAUZZIYAH |
Date Deposited: | 28 May 2025 07:22 |
Last Modified: | 28 May 2025 07:23 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/12657 |