Hidayat, Maira (2015) Perkembangan Perkebunan Rakyat Nagari Air Batumbuk Kabupaten Solok Sumatera Barat Periode 1983-2014. Masters/Tesis thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_4_MAIRA_BARNING_1304315_3337_2015.pdf [thumbnail of B1_4_MAIRA_BARNING_1304315_3337_2015.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_4_MAIRA_BARNING_1304315_3337_2015.pdf
Download (852kB)
Abstract
Penelitian ini berawal dari masalah menolaknya sebahagian masyarakat Nagari Air Batumbuk Kabupaten Solok mengikuti program kemitraan, baik perkebunan inti rakyat maupun perkebunan Organik. Masyarakat beranggapan bahwa perkebunan rakyat kurang menjanjikan untuk masa akan datang. Padahal perkebunan rakyat ini merupakan salah satu program dari PEMDA Solok untuk memperbaiki ekonomi masyarakat Air Batumbuk agar lebih baik lagi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan perkebunan inti rakyat, mendeskripsikan perkembangan perkebunan teh organik dan untuk menganalisis mengapa sebahagian masyarakat menolak mengikuti program kemitraan perkebunan rakyat di Nagari Air Batumbuk Kabupaten Solok periode 1983-2014.
Untuk mencapai objektivitas penelitian, peneliti menggunakan motode penelitian sejarah dan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang lengkap (heuristik) yang digunakan adalah mencari dokumen tentang perkebunan rakyat khususnya di Nagari Air Batumbuk Kabupaten Solok Sumatera Barat, melakukan wawancara dengan narasumber baik sebagai pelaku maupun orang yang dianggap bisa memberikan keterangan tentang perkebunan rakyat tersebut, dan membuat catatan lapangan tentang informasi yang diperoleh dari narasumber. Untuk melakukan pengolahan dan menjamin keabsahan data, penulis terlebih dahulu melakukan kritik sumber, memilah-milah berdasarkan kategori atau fokus penelitian, dan mendeskripsikanya dalam bentuk tulisan.
Berdasarkan hasil penelitian perkebunan rakyat yang pertama berdiri di Nagari Air Batumbuk adalah perkebunan inti rakyat. Perkebunan inti rakyat ini berdiri pada tanggal 9 September 2006 di tanah ulayat Nagari dengan luas lahan 100ha. Jumlah peserta perkebunan inti rakyat 67 orang, namun dari 67 orang yang ditetapkan 10 orang diantaranya tidak mau mengikuti program kemitran. Seiring perjalanan waktu yaitu pada tahun 2008 berdiri pula perkebunan rakyat teh organik. Perkebunan teh organik berdiri di atas tanah ulayat Nagari dengan luas lahan 150ha dan jumlah peserta 154 0rang, dari 154 orang peserta ini 89 orang peserta diantaranya tidak mau juga mengikuti program kemitraan. Adapun penyebat peserta tidak mau mengikuti program kemitraan diantaranya 1) Faktor Pemerintah 2) Faktor pendidikan 3) Faktor ekonomi 4) Faktor pengaruh orang lain 5) Faktor pengalaman masa lalu. Nampaknya perkebunan rakyat yang ada di Nagari Air Batumbuk kurang berhasil memperbaiki ekonomi masyarakat karena terjadinya pelanggaran perjanjian yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Solok, tidak jelasnya aturan main yang harus disepakati oleh petani perkebunan rakyat, dan mandulnya fungsi kontrol lembaga yang ditugaskan untuk hal itu. Sehingga manfaat program perkebunan rakyat Air Batumbuk jatuh pada golongan yang mampu.
Item Type: | Thesis (Masters/Tesis) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Sekolah Pascasarjana > Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial-S2 |
Depositing User: | Risna Juita S.Sos |
Date Deposited: | 28 May 2025 07:22 |
Last Modified: | 28 May 2025 07:22 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/12652 |