Perkembangan Pariwisata Bahari di Kota Pariaman dan Transportasi Perkeretaapian Sibinuang (2008-2018)

Penelitian ini mengkaji mengenai perkembangan positioning destination utama dan Supporting Destination penunjang pariwisata bahari di Kota Pariaman dengan analisis potensi wisata 3A (aksesibilitas, atraksi dan amenitas). Pariwisata bahari di Kota Pariaman terus mengalami perkembangan yang pesat sebagai kota tujuan wisata, hal ini memberikan dampak ekonomi bagi pemerintah kota dan masyarakat sebagai pelaku jasa pariwisata di Kota Pariaman. Kereta Api Sibinuang sebagai aksesibilitas utama wisata memiliki pengaruh yang besar terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Pariaman sejak mulai dioperasikan. Kereta Api Sibinuang menjadi transportasi massal andalan dengan banyak keunggulan dibandingkan angkutan umum lainnya diantaranya harga tiket yang murah, jumlah kapasitas penumpang yang besar, fasilitas seperti AC, Toilet, Tempat Sampah serta keamanan CCTV dan POLSUSKA (Polisi Khusus Kereta Api) yang menjaga penumpang dan barang bawaannya.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan perkembangan positioning destination utama dan Supporting Destination penunjang pariwisata bahari di Kota Pariaman dan perkembangan kereta api sibinuang sebagai aksesibilitas wisata di Kota Pariaman dari tahun 2008-2018. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri atas beberapa tahap yaitu, (1) Heuristik; (2) Kritik sumber melalui kritik internal dan kritik eksternal; (3) Interpretasi data; dan (4) Historiografi. Sumber primer didapat dari observasi, wawancara, arsip pemerintah daerah dan statistik, sedangkan sumber sekunder didapat dari berita dan literatur terkait pariwisata Pariaman.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Kota Pariaman sebagai kota tujuan wisata telah mengalami perkembangan yang pesat dalam 10 tahun terakhir. Pantai Gandoriah sebagai obyek wisata utama di dukung dengan Supporting Destination wisata pantai dan pulau (Pantai Kata, Pantai Cermin, Pulau Angso Duo, Pulau Kasiak) sebagai wisata penunjang, wisata kuliner Nasi Sek, Sala Lauak dan berbagai olahan makanan laut. Pengembangan fasilitas sarana dan prasarana wisata terus di lakukan tiap tahunnya dengan membangun dan merenovasi fasilitas yang ada. Atraksi wisata sebagai daya tarik wisatawan juga terus di selenggarakan tiap tahunnya dengan memanfaatkan keindahan alam dan kekayaan sejarah serta budaya Koata Pariaman seperti festival Tabuik, Pariaman Internasional Triathlon, Pariaman Fashion Parade, Pariaman Cat Show, Tinju Pantai dan Pariaman Batagak Gala. Kunjungan wisatawan baik wisatawan lokal dan asing terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Aktivitas pariwisata ini memiliki dampak bagi pendapatan asli daerah dan khususnya pelaku jasa pariwisata seperti pedagang kaki lima, pemilik rumah makan, pengusaha kapal, pengrajin souvenir dan oleh-oleh khas Pariaman. Jumlah penumpang tiap tahun terus naik diiringi dengan jumlah kunjungan wisata yang datang ke Kota Pariaman menggunakan Kereta Api Sibinuang.