Ojek Matic dan Prostitusi di Kota Padang

Prostitusi ojek matic merupakan pemberian nama dari pelanggan kepada
Pekerja Seks Komersial (PSK) yang memakai motor jenis matic dalam mencari
pelanggan dengan tujuan mendapatkan uang. Prostitusi merupakan permasalahan
dalam penulisan ini, prostitusi tersebut yaitu Ojek matic yang mengunakan pola
baru, perubahan pola dari prostitusi yang mengunakan taksi biru dan mengunakan
mobil rental, perubahan ini lahir oleh faktor umur yang sudah tidak diterima lagi
sebagai anggota komunitas pekerja seks komersial taksi biru dan mobil rental.
Pada umumnya anggota komunitas pekerja seks komersial taksi biru atau mobil
rental berumur relative lebih muda, sedangkan prostitusi ojek matic ini memiliki
umur +30 tahun ke atas, tujuan pengunaan pola baru ini secara umum adalah agar
mudah terhindar dari razia petugas trantib, maka muncullah prostitusi yang
mempunyai pola baru yakni prostitusi ojek matic .
Untuk menjelaskan penulisan ini penulis mengunakan teori Talcott
Parsons tentang teori aksi (Action Theory) mengansumsikan bahwa individu
melakukan suatu tindakan berdasarkan pengalaman, persepsi, pemahaman dan
penafsiran pada suatu obyek atau situasi tertentu dan tindakan individu itu
merupakan tindakan sosial yang rasional. Pengunaan pola baru dalam prostitusi
ojek matic merupakan sebagai tindakan yang muncul dan berasal dari pengalaman
pekerjaan sebelumnya, yang akan memunculkan persepsi, pemahaman, dan
penafsiran tertentu pada obyek penelitian ini.
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian
studi kasus dan pengunakan analisis kualitatif dengan mengambil 17 orang
informan yang terdiri dari 10 orang PSK, 2 orang pemilik rental motor matic, 3
orang pelanggan, dan 2 orang anggota Satpol-PP. Alasan mengunakan penelitian
ini untuk memberikan keleluasaan dan kesempatan bagi peneliti untuk bisa
menggali informasi secara lebih mendalam, karena kasus diangkat cukup sensitif.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipasi lengkap,
wawancara mendalam, validitas data, dan studi dokumentasi. Untuk menguji
keabsahan data peneliti melakukan analisis data yaitu reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan dari milles dan heberman
Temuan di lapangan menunjukkan bahwa adanya pola baru dalam
prostitusi di Kota Padang yang merupakan masalah sosial dalam masyarakat, pola
tersebut antara lain (1) pola waktu prositusi ojek matic pada siang hari. (2) pola
waktu prostitusi ojek matic pada malam hari. (3) pola aktivitas ojek matic. Pola
tersebut dengan mengunakan berbagai bentuk sistim