Kerinci pada Masa Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) Tahun 1948-1949

Ismail, Ismail (2016) Kerinci pada Masa Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) Tahun 1948-1949. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of B1_2_ISMAIL_1106573_1199_2016.pdf] Text
B1_2_ISMAIL_1106573_1199_2016.pdf

Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini membahas tentang keterlibatan Kerinci dalam membantu
rombongan PDRI di Bidar Alam baik dalam segi logistik maupun perlindungan .
Ada dua rumusan masalah yang diangkat dalam skripsi ini. Pertama, bagaimana
keadaan daerah Kerinci pada saat perang menpertahankan kemerdekaan
Indonesia? Kedua, bagaimana keterlibatan masyarakat Kerinci dalam membantu
PDRI baik dari segi perlidungan untuk para tokoh-tokoh PDRI maupun bantuan
ekonomi?. Tujuan peneltian ini adalah untuk melihat keterlibatan daerah Kerinci
dalam mempertahankan dan membantu para tokoh-tokoh PDRI pada saat berada
di daerah Bidar Alam.
Jenis penelitian ini merupakan deskriptif yakni gambaran secara
sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki.Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang
dilakukan melalui lima tahap. Pertama, pemilihan topik yaitu Kerinci Pada Masa
Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) Tahun 1948-1949. Kedua,
pengumpulan sumber yaitu melakukan wawancara dengan sejumlah pejuang yang
ikut terlibat dalam peristiwa tersebut, mengumpulkan arsip dan melakukan studi
pustaka. Ketiga, kritik sumber yaitu mengumpulkan sejumlah data dan menguji
keabsahan data. Keempat, menginterprestasi informasi dengan menyeleksi
sumber-sumber kemudian diolah data yang didapat. Keempat, historiografi
penulisan laporan penelitian menjadi skripsi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pertama, daerah Kerinci yang
subur dengan hasil pertanian yang besar sehingga dijuluki sebagai daerah
lumbung padi dan juga dengan perkebunan teh Kayu Aro yang sangat luas
membuat Kerinci menjadi daerah penting bagi Belanda. Dengan keadaan Kerinci
yang seperti itu membuat daerah Kerinci tidak luput dari penyerangan dari pihak
Belanda yang ingin menguasainya kembali, tetapi sebelum kedatangan Belanda,
persiapan-persiapan untuk menghadapi Belanda dapat dilakukan sebab daerah
Pesisir Selatan-Kerinci tidak sama penyerangannya dengan kota Bukittinggi
maupun Solok. Kedua, Kerinci merupakan daerah penting bagi rombongan PDRI
di Bidar Alam, itu terlihat dengan rutinnya Sjafruddin Prawiranegara mengirim
kurir ke Kerinci. Pengiriman kurir ini adalah untuk membangun kontak dengan
para pemimpin yang ada di Kerinci. Dengan terbangunnya kontak tersebut maka
instruksi-instruksi untuk mengkoordinir perjuangan disana dapat dilakukan, sebab
Kerinci adalah daerah gerakan lapisan belakang. Selain itu, hubungan dengan
Kerinci tidak hanya sebatas itu, pencarian beras untuk memenuhi kebutuhan
makan para rombongan PDRI yang sekitar 39 orang tersebut sampai di cari dan
didatangkan dari Kerinci.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Subjects: C Auxiliary Sciences of History > CB History of civilization
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah-S1
Depositing User: Sudia Ajjronisa S.Sos
Date Deposited: 26 May 2025 07:05
Last Modified: 26 May 2025 07:05
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/12333

Actions (login required)

View Item
View Item