Pemahaman Konsep dalam Mata Pelajaran Sosiologi oleh Guru yang Bukan Berlatar Belakang Pendidikan di SMAN se-Kabupaten Merangin, Jambi

Idealnya pembelajaran sosiologi diajarkan oleh guru yang memiliki penguasaan kemampuan akademik kependidikan dan bidang studi sesuai dengan bidang ilmunya, sehingga guru yang mengajar akan mampu memahami semua konsep yang terdapat dalam mata pelajaran sosiologi. Akan tetapi kenyataan di lapangan di SMAN se-Kabupaten Merangin pembelajaran sosiologi lebih banyak dilakukan oleh guru-guru yang bukan berlatar belakang pendidikan sosiologi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pemahaman konsep dalam mata pelajaran sosiologi oleh guru sosiologi yang bukan berlatar belakang pendidikan sosiologi di SMAN se-Kabupaten Merangin, Jambi
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tipe studi deskriptif. Pemilihan informan dengan dilakukan secara purposive sampling, yaitu peneliti menetapkan informan dengan sengaja sesuai dengan tujuan penelitian.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan penelitian adalah guru-guru sosiologi, kepala sekolah atau wakil kepala sekolah, dan siswa-siswi IPS di SMAN Se-Kabupaten Merangin, Jambi. Analisis data dilakukan dengan tekhnik interaktif analisis yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yang dimulai dari terdiri reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa delapan guru sosiologi di SMAN se-Kabupaten Merangin kurang mampu memahami konsep dalam mata pelajaran sosiologi, sehingga guru kurang mampu dalam (1). Memberikan contoh konsep dalam pembelajaran sosiologi, (2). Menjelaskan konsep dalam pembelajaran sosiologi, dan (3). Menyetakan ulang konsep pembelajaran sosiologi, dan (4). Menyimpulkan konsep pembelajaran sosiologi. Adapun penyebab yang membuat guru kurang mampu memahami materi ajar konsep adalah guru yang mengajar mata pelajaran sosiologi bukan berlatar belakang pendidikan sosiologi, guru sosiologi hanya memiliki satu atau dua buku paket sosiologi bahkan hanya memiliki LKS, jarang dan bahkan tidak pernah mengikuti kegiatan MGMP, kurang membaca referensi dan buku-buku lain yang berhubungan dengan materi sosiologi