Bullying di Sekolah Dasar Negeri 36 Supayang Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar

Sekolah merupakan tempat peserta didik menuntut ilmu dan tempat untuk membentuk kepribadian. Meskipun demikian, dengan aturan sekolah dan proses mengajar guru, peserta didik masih melakukan penyimpangan. Penyimpangan yang dilakukan peserta didik ini dikenal dengan perilaku bullying. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor penyebab yang melatarbelakangi terbentuknya perilaku bullying di sekolah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Asosiasi Diferensiasi yang dikemukakan oleh Edwin H. Suterland. Teori ini menjelaskan bahwa tidak berarti bahwa hanya kelompok pergaulan dengan penjahat akan menyebabkan perilaku kriminal, tetapi yang terpenting adalah isi dari proses komunikasi dengan orang lain. Dengan kata lain orang melakukan penyimpangan karena lingkungan yang mendukung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus intrinsik dengan tujuan ingin mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan menyeluruh tentang objek yang diteliti sebagaimana adanya. Informan penelitian 10 orang peserta didik yang berperilaku bullying, 9 orang guru, Kepsek, Wali Nagari, 10 orang tua peserta didik yang berperilaku bullying, 10 orang teman sejawat, 5 orang masyarakat. teknik pemilihan informan dilakukan dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data-data yang telah dikumpulkan kemudian disajikan secara deskriptif dan dianalisis secara kualitatif, penulis menggunakan triangulasi data. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan interaktif yang dikembangkan oleh Mathew Milles dan Huberman. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa perilaku bullying di SDN 36 Supayang dapat dijelaskan melalui faktor penyebab: (1). Orang tua sibuk (2). Orang tua berpisah (3). Orang tua berpendidikan rendah (4). Ekonomi keluarga yang kurang mampu (5). Tinggal kelas (6). Pengaruh Lingkungan