Makna Simbol Makam Syekh Burhanuddin Ulakan Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat

Penulisan disertasi ini dilatar belakangi oleh keberadaan upacara ritual
Sapa di nagari Ulakan Tapakis kabupaten Padang Pariaman pada tahun 2014.
Hasil Grand tour menyimpulkan bahwa Sapa merupakan sebuah ritual ziarah
yang dilaksanakan di gobah (makam) Syekh Burhanuddin Ulakan. Ritual Sapa
diikuti oleh kelompok masyarakat yang datang dari berbagai daerah atau nagari di
Sumatera Barat. Gobah (Makam) Syekh Burhanuddin sebagai pusat ritual terdiri
dari sebuah bangunan besar, memiliki gaya arsitektur Minangkabau, arsitektur
kubah, dan berbagai elemen estetis lain yang melekat pada bangunan, diyakini
merupakan simbol yang memiliki keterkaitan dengan sistem ritual Sapa. Disertasi
ini bertujuan untuk menginterpretasikan Makna Simbol Makam Syekh
Burhanuddin Ulakan, menginterpretasikan Makna Simbol Ziarah bagi masyarakat
pengikut Syekh Burhanuddin, dan Menginterpretasikan Pendidikan Berbasis
Surau Syekh Burhanuddin Ulakan kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat
Penelitian dirancang menggunakan metode etnografi, dilaksanakan di
komplek pemakaman Syekh Burhanuddin Ulakan kabupaten Padang Pariaman,
dan daerah lain yang memiliki keterkaitan dengan keberadaan Syekh
Burhanuddin. Analisis data dilakukan menggunakan model Spradley; analisis
domain, analisis taksonomi, analisis kompnensial dan analisis tema budaya.
Temuan khusus dalam penelitian ini dikelompokan menjadi; objek benda,
bangunan makam, elemen estetis; objek sosial, peziarah dan sistem ziarah; dan
objek abstrak berupa konsep ziarah. Analilis dilakukan dari sudut pandang seni
rupa, budaya, sosiologi, dan semiotika.
Hasil pembahasan menyimpulkan bahwa Gobah (makam) adalah simbol
yang melambangkan hubungan batin yang tidak pernah putus antara guru dan
murid dalam mencapai derajat insan kamil. Ziarah ke makam Syekh adalah
simbol yang melambangkan kemakmuran bagi semua orang dan agama Islam di
Minangkabau.Strategi pendidikan surau yang dibangun Syekh Burhanuddin
menggunakan pendekatan berbasis budaya dan Islamisasi