Isolasi Bakteri Endofit dari Daun Alpukat (Persea americana Mill) dan Uji Kemampuannya Memproduksi Senyawa Antimikroba

Indonesia merupakan negara yang memiliki biodiversitas yang tinggi karna memiliki kawasan hutan hujan tropis yang luas. Indonesia memiliki lebih dari 20.000 jenis tumbuhan obat. Namun dari hasil penelitian baru terdata sekitar 300 jenis tanaman obat yang sudah dimanfaatkan untuk pengobatan secara tradisional. Persea americana (alpukat) merupakan salah satu tumbuhan yang banyak dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Daun Alpukat mengandung saponin, alkaloid, flavonoid, polifenol, quersetin yang bersifat antiradang, antidiuretika, dan antibakteri. Potensi ekstrak daun alpukat sebagai bahan antimikroba sudah dibuktikan oleh banyak peneliti pada beberapa jenis bakteri. Antimikroba merupakan metabolit sekunder yang diproduksi oleh suatu tanaman. Metabolit sekunder ternyata juga dapat diproduksi oleh mikroba endofit yang dalam habitat aslinya dapat membentuk koloni dalam jaringan tanaman. Masing-masing tanaman mengandung satu atau lebih mikroba endofit yang terdiri dari bakteri atau fungi. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan jenis bakteri endofit pada daun alpukat, serta menguji potensi bakteri endofit sebagai antimikroba terhadap pertumbuhan bakteri S. epidermidis dan E. coli. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Melakukan isolasi bakteri endofit pada daun alpukat (P. americana) dan menguji kemampuannya memproduksi senyawa antimikroba terhadap pertumbuhan bakteri S.aureus dan E.coli. Mengamati morfologi koloni bakteri (bentuk makroskopis), pewarnaan Gram (mikroskopis), uji aktivitas antimikroba yang dihasilkan oleh bakteri endofit dari daun alpukat. Penelitian ini menghasilkan lima isolat bakteri endofit. Masing-masing bakteri endofit yang ditemukan dilakukan identifikasi. Hasil pewarnaan Gram dari lima bakteri didapatkan dua bakteri jenis gram positif dan tiga bakteri gram negatif. Dari bentuk sel bakteri, dua bakteri berbentuk basil dan tiga bakteri berbentuk kokus.