Zulfina, Zulfina (2011) Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Karet di Nagari Tanjung Bonai (1995-2009). Bachelor/Tugas Akhir thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_ZULFINA_52827_3392_2011.pdf [thumbnail of B1_ZULFINA_52827_3392_2011.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_ZULFINA_52827_3392_2011.pdf
Download (130kB)
Abstract
Tulisan ini mengkaji tentang kehidupan sosial ekonomi petani karet di Nagari Tanjung Bonai Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar. Penulisan ini membahas perkembangan perkebunan karet di Nagari Tanjung Bonai tahun 19952009 dilihat dari sistem produksi dan pemasaran kemudian dampaknya bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Nagari Tanjung Bonai. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang dilakukan melalui empat tahap yaitu heuristik, kritik sumber, analisis interpretasi dan penulisan (historiografi). Sumber lisan diperoleh dari wawancara dengan lebih kurang 13 orang informan dengan kategori petani, pedagang, pemuka masyarakat, dan dinas perkebunan. Sehingga diperoleh sejumlah data yang berhubungan dengan kehidupan petani karet di Nagari Tanjung Bonai. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah pedoman wawancara. Tujuan penulisan adalah untuk mendeskripsikan perkembangan tanaman karet di Nagari Tanjung Bonai dari segi produksi, pemasaran, dan memberikan gambaran tentang pengaruh perkebunan karet serta dampaknya dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Tanaman karet merupakan suatu tanaman perkebunan utama sebagai sumber pendapatan masyarakat, dibanding tanaman lainnya seperti padi, cabe, coklat, casiavera, dan garda munggu. Hal ini disebabkan produksi karet dapat dinikmati hasilnya oleh masyarakat setiap minggu dengan cara menjual kepada pedagang pengumpul yang dilakukan satu kali dalam satu minggu, sedangkan tanaman perkebunan lainnya harus menunggu waktu yang lama untuk memanennya seperti padi dalam masa empat bulan, cabe tiga bulan, casiavera tiga sampai empat tahun. Dalam pembahasan yang dilakukan dapat dikemukakan bahwa manfaat yang dirasakan masyarakat dari usaha perkebunan karet sangat besar artinya, terbukti perekonomian masyarakat meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini teridentifikasi dengan peralatan rumah tangga yang mereka miliki, pembangunan rumah baru yang permanen serta sanggupnya masyarakat menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi dan juga terpenuhinya kebutuhan baik sekunder maupun primer. Produksi karet terus meningkat seiring semakin luasnya lahan perkebunan. Sampai tahun 2009 luas areal penanaman karet mencapai 40 ha. Pemasaran hasil produksi karet dilaksanakan oleh pedagang pengumpul yang langsung membeli kepetani, selanjutnya pedagang pengumpul menjual kepedagang besar untuk diteruskan ke perusahaan pengolah di Padang dan ada juga ke Pakanbaru
Item Type: | Thesis (Bachelor/Tugas Akhir) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah-S1 |
Depositing User: | ANDIN ANDIN |
Date Deposited: | 23 May 2025 07:57 |
Last Modified: | 23 May 2025 07:57 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/11995 |