Rahmaddito, Dean (2017) Motif Penggunaan Identitas Palsu Hode dalam Games Online 3 Kingdoms di Kota Padang. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_04_DEAN_RAHMADDITO_1201839_2273_2017.pdf [thumbnail of B1_04_DEAN_RAHMADDITO_1201839_2273_2017.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_04_DEAN_RAHMADDITO_1201839_2273_2017.pdf
Download (4MB)
Abstract
Hode adalah sebuah fenomena unik yang ada dalam dunia games online, khususnya dalam permainan 3 Kingdoms online. Hode adalah laki-laki yang menggunakan identitas perempuan palsu dalam games online. Penggunaan identitas palsu merupakan sebuah pelanggaran terhadap peraturan yang telah dibuat, khususnya melanggar pasal 13 dalam permainan 3 Kingdoms online. Namun, penggunaan identitas palsu tersebut tentu memiliki motif-motif mengapa mereka menggunakan identitas palsu dalam bermain games online. Inilah yang menjadi permasalahan penelitian yaitu motif dari penggunaan identitas palsu hode dalam permainan 3 Kingdoms online. Penelitian ini dilakukan di Kota Padang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjelaskan motif-motif penggunaan dari identitas palsu hode. Penelitian ini menggunakan teori fenomenologi dari Alfred Schutz untuk menjelaskan motif-motif dari penggunaan identitas palsu hode. Schutz menjelaskan bahwa fenomenologi berusaha mengungkap bagaimana individu dalam suatu lingkungan sosial memahami realita sosial yang ada dengan pengetahuan dan pemahamannya sendiri. Schutz menyebut hal itu adalah dunia antarsubjektivitas. Individu dipandang memiliki pemahaman tersendiri yang tidak terikat oleh kebudayaan yang ada dilingkungannya untuk memahami realita sosial yang ada dalam lingkungannya tersebut. Penelitian ini berusaha mengungkap motif dari para gamers laki-laki menggunakan identitas palsu perempuan yang disebut hode dalam permainan 3 Kingdoms online. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian fenomenologi. Teknik pemilihan informan yaitu purposive sampling dengan jumlah informan 20 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara secara mendalam. Keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi data. Analisis data yang dilakukan adalah model analisis interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan, ditemukan empat motif penggunaan identitas palsu hode yaitu (a) menikmati penampilan karakter perempuan yang terbuka, (b) menyalurkan penyimpangan seksual homoseks dan tranvestic fetishism, (c) kemudahan dan kemurahan dalam bertransaksi jual beli item, dan (d) penipuan dalam transaksi jual beli akun.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | motif, hode, identitas, palsu |
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1 |
Depositing User: | RAJANA RAJANA |
Date Deposited: | 23 May 2025 07:48 |
Last Modified: | 23 May 2025 07:48 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/11952 |