Studi Moda Transportasi Kereta Api (Studi Kasus: Rute Kayu Tanam – Bandara Internasional Minangkabau – Kayu Tanam)

Tercatat mulai pada tanggal 6 Maret 2019, kereta api Lembah Anai mulai beroperasi hingga Bandara Internasional Minangkabau via Duku dan sebaliknya. Namun minat penggunan kereta api masih kurang, yang terlihat dari jumlah penumpang. Ini bisa saja disebabkan karena kurangnya sosialisasi dan informasi kepada masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya studi faktor muat penumpang kereta api Lembah Anai dan perhitungan pendapatan. Data yang diperlukan dalam proyek akhir ini yaitu data primer yang didapatkan dengan cara survei langsung di lapangan dan data sekunder diperoleh dari PT. Kereta Api Indonesia Devisi Regional II Sumatera Barat. Hasil studi didapat nilai faktor muat penumpang rata-rata kereta api Lembah Anai rute Kayu Tanam – Bandara Internasional Minangkabau – Kayu Tanam yaitu sebesar 17,54%. Ini dapat diartikan bahwa faktor muat jauh dari kondisi dinamis yaitu 70% dari kapasitas penumpang. Hal ini terjadi karena masih belum adanya titik temu dengan moda angkutan lain, maksudnya jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta api tidak sesuai dengan jadwal keberangkatan dan kedatangan pesawat, disertai juga dengan masih kurangnya promosi moda transportasi kereta api tersebut. Secara tidak langsung dari segi pendapatan tentu saja mengalami kerugian karena biaya pengoperasian terhadap pengguna jasa transportasi kereta api tidak seimbang.