Ajanandi, Fhycyd Elji Purmawari (2016) Tradisi Badampiang pada Acara Pernikahan di Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_4_FHYCYD_ELJI_PURMAWARI_AJANANDI_1106653_6276_2016.pdf [thumbnail of B1_4_FHYCYD_ELJI_PURMAWARI_AJANANDI_1106653_6276_2016.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_4_FHYCYD_ELJI_PURMAWARI_AJANANDI_1106653_6276_2016.pdf
Download (3MB)
Abstract
Badampiang adalah tradisi masyarakat Batang Kapas dalam mengantarkan calon marapulai oleh keluarga calon penganten laki-laki ke rumah orang tua calon anak daro untuk menikah. Aktivitas ini dilakukan pada dini hari dimulai pukul 02.00 sampai 04.00 wib.Tujuannya adalah mengantarkan calon marapulai secara beramai-ramai untuk masuk ke rumah keluarga calon anak daro tanpa ada halangan. Sehingga pada tradisi ini calon marapulai di do’akan dengan membakar kemenyan yang dilakukan oleh seorang dukun kampung. Pada masyarakat daerah lain di Kabupaten Pesisir Selatan seperti Surantih, Taratak, Ampiang Parak (Sutera) dan Kambang prosesi pernikahan hanya dilaksanakan pada siang atau sore harinya. Berdasarkan hal tersebut, tradisi badampiang memiliki makna bagi masyarakat Kecamatan Batang Kapas. Oleh sebab itu, penelitian ini bermaksud mendeskripsikan makna simbol dalam badampiang bagi masyarakat Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan.
Penelitian ini dianalisis dengan prespektif teori Interpretatif Simbolik oleh Clifford Geertz. Clifford Geertz menyatakan makna itu berasal dari kebudayaan yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri. Akarnya pada penafsiran masyarakat yang dicerminkan melalui sistem simbol atau jaringan simbol dari setiap kegiatan atau praktek yang mereka laksanakan. Tradisi badampiang yang dilaksanakan oleh masyarakat Kecamatan Batang Kapas merupakan suatu tradisi yang memiliki makna bagi masyarakat pendukungnya. Pelaksanaannya berawal dari penafsiran masyarakat pendukungnya, serta dicerminkan melalui aktivitas yang berkaitan dengan tradisi tersebut.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan tipe etnografi. Informan penelitian yang dipilih dengan cara purposive sampling dengan total informan 25 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi partispasi pasif dan wawancara mendalam. Untuk mendapatkan keabsahan dilakukan triangulasi data berdasarkan sumber, tehnik, waktu, dan analisis interpretatif dengan langkah-langkah hermeneutik data, menginterpretasikan data dan interpretatif dipresentasikan.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa makna simbol dalam badampiang bagi masyarakat Kecamatan Batang Kapas yaitu; (1) mengantarkan calon marapulai ke keluarga calon anak daro; (2); menghindari bahaya kekuatan gaib (3) mempererat hubungan silaturrahmi antar keluarga; (4) kebersaman
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1 |
Depositing User: | Umma Mardhotillah A.Md. |
Date Deposited: | 22 May 2025 08:51 |
Last Modified: | 22 May 2025 08:51 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/11843 |