Makna Alek Surau Batu Bagi Masyarakat Nagari Koto Kaciak Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman

Aktivitas peringatan Alek Surau Batu merupakan peringatan wafatnya Maulana Ibrahim Al-Khalidi. Dalam Alek Surau Batu yang dilaksanakan oleh masyarakat Nagari Koto Kaciak terlihat dirayakan secara besar-besaran. Hal ini dapat dilihat dari ramainya pengunjung yang datang, bahkan mencapai lebih kurang 2.000 orang yang berasal dari Propinsi Sumatera Barat dan Propinsi Riau. Bahkan dari adanya Alek Surau Batu dan ramainya pengunjung, harga-harga barang menjadi meningkat di Pasar Kumpulan. Besarnya acara ini diamsusikan bahwa peringatan Alek Surau Batu bermakna bagi masyarakat Nagari Koto Kaciak. Penelitian ini mengungkap, apa makna yang terkandung dalam Alek Surau Batu bagi masyarakat Nagari Koto Kaciak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan makna yang terkandung dalam Alek Surau Batu bagi masyarakat Nagari Koto Kaciak. Penelitian ini dianalisis dengan teori interpretivisme simbolik yang dikemukakan oleh Clifford Geertz menyatakan bahwa makna itu berasal dari kebudayaan yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri. Akarnya pada penafsiran masyarakat yang dicerminkan melalui sistem simbol atau jaringan simbol dari setiap kegiatan atau praktek yang mereka laksanakan. Penelitian ini dilakukan di Nagari Koto Kaciak Kumpulan Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian etnografi. Pemilihan informan penelitian dilakukan secara snowball sampling, dengan total informan berjumlah 18 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. untuk menguji keabsahan data peneliti melakukan triangulasi data. Analisis data digunakan dalam penelitian yaitu mengunakan analisis interpretative dengan langkahlangkah sebagai berikut: hemerneutik data, menginterpretasikan data dan interpretative direpresentasikan. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa makna dari Alek Surau Batu. Pertama, makna mengingat ketokohan Maulana Syekh Ibrahim Al-Khalidi sebagai panutan; kedua, makna solidaritas sosial bagi masyarakat; ketiga, makna pendidikan atau sosialisasi nilai.