Resitensi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada Penderita Tuberkulosis Paru dengan Diabetes Melitus di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Lubuk Alung, Sumatera Barat

Silvianika, Feri (2012) Resitensi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada Penderita Tuberkulosis Paru dengan Diabetes Melitus di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Lubuk Alung, Sumatera Barat. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of B1_4_FERI SILVIANIKA_884050.pdf] Text
B1_4_FERI SILVIANIKA_884050.pdf

Download (851kB)

Abstract

Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang paru dan organ tubuh lainnya. Di Indonesia sendiri penyakit tuberkulosis menduduki urutan ketiga setelah India dan China dari jumlah penderita tuberkulosis di dunia. Sampai saat ini di berbagai negara masih terjadi peningkatan tuberkulosis paru, hal ini disebabkan salah satunya adalah resistensi obat anti tuberkulosis. Diabetes melitus merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Penderita diabetes melitus mudah mengalami infeksi pernafasan baik bagian atas maupun bagian bawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka resistensi obat anti tuberkulosis (OAT) pada penderita tuberkulosis paru dengan diabetes melitus dan melihat karakteristik penderita tuberkulosis paru dengan diabetes melitus.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan dilaksanakan dari bulan Juni sampai Desember 2011 di Laboratorium Mikrobiologi Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Lubuk Alung Sumatera Barat. Sampel penelitian adalah sputum penderita tuberkulosis paru dengan diabetes melitus sebanyak 10 sampel. Hasil uji sensitivitas Mycobacterium tuberculosis terhadap OAT pada penderita tuberkulosis paru dengan diabetes melitus didapatkan hasil resistensi terhadap obat yaitu isoniazid sebesar 10% dan OAT yang lainnya tidak terdapat resistensi. Berdasarkan karakteristik sampel didapatkan penderita tuberkulosis paru dengan diabetes melitus 70% pada laki-laki dan 30% pada perempuan. Penderita terbanyak pada umur 41-51 tahun. Tingginya jumlah penderita laki-laki disebabkan kebiasaan merokok dan meminum minuman beralkohol yang mengakibatkan daya tahan tubuh menurun sehingga kuman tuberkulosis bisa begitu cepat masuk kedalam tubuhnya.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi-S1
Depositing User: Umma Mardhotillah A.Md.
Date Deposited: 22 May 2025 04:11
Last Modified: 22 May 2025 04:11
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/11741

Actions (login required)

View Item
View Item