Optimasi Kondisi Fermentasi Bakteri Endofit Andaleh (Morus macroura Miq.) Isolat ATB 10-6 untuk Menghasilkan Senyawa Antijamur

Anggiastanti, Febrina (2019) Optimasi Kondisi Fermentasi Bakteri Endofit Andaleh (Morus macroura Miq.) Isolat ATB 10-6 untuk Menghasilkan Senyawa Antijamur. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of B1_4_FEBRINA_ANGGIASTANTI_15032019_1701_2019.pdf] Text
B1_4_FEBRINA_ANGGIASTANTI_15032019_1701_2019.pdf

Download (1MB)

Abstract

Salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap dirumah sakit adalah infeksi jamur. Untuk mengobati infeksi ini, diperlukan senyawa antijamur baru agar terapi dapat dilakukan dengan baik. Isolat ATB 10-6 merupakan bakteri endofit dari tanaman Andaleh (Morus macroura Miq.) yang memiliki aktivitas antijamur yang tinggi. Senyawa antijamur diproduksi melalui proses fermentasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimasi kondisi fermentasi bakteri endofit isolat ATB 10-6 dalam menghasilkan senyawa antijamur. Kondisi fermentasi yang dioptimasi adalah waktu, jenis medium dan starter fermentasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian dilaksanakan dari bulan September 2018 - Maret 2019 di Laboratorium Penelitian Jurusan Biologi FMIPA UNP. Optimasi waktu fermentasi dilakukan selama 120 jam. Optimasi starter fermentasi menggunakan konsentrasi (5%, 10%, dan 15%). Sedangkan optimasi medium fermentasi menggunakan jenis medium NB, LBB, MH, dan LB. Uji aktivitas antijamur dilakukan dengan metode difusi kertas cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri endofit Andaleh isolat ATB 10-6 memiliki kurva pertumbuhan yang terdiri dari: fase lag pada jam ke-0 sampai jam ke-1, fase log pada jam ke-1 sampai jam ke-7, dan fase stasioner pada jam ke-7 sampai jam ke-48. Waktu fermentasi optimum isolat ATB 10-6 untuk menghasilkan senyawa antijamur adalah pada fase stasioner (sekitar fermentasi jam ke-7 sampai fermentasi jam ke-48). Terdapat interaksi antara jenis medium dan waktu fermentasi, dimana medium fermentasi terbaik dalam menghasilkan senyawa antijamur adalah LB pada fermentasi selama 24 jam. Sedangkan pada optimasi starter, juga terdapat interaksi antara kosentrasi starter dengan waktu fermentasi. Starter terbaik dalam menghasilkan senyawa antijamur adalah pada kosentrasi 10% pada fermentasi selama 24 jam

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi-S1
Depositing User: Umma Mardhotillah A.Md.
Date Deposited: 21 May 2025 03:53
Last Modified: 21 May 2025 03:54
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/11604

Actions (login required)

View Item
View Item