Supir Hoyak Remaja di Kota Padang: Studi Kasus Supir Hoyak Remaja pada Trayek Angkot Kampung Jua Pasar Raya Padang

Supir hoyak remaja sebagai bagian dari sopir angkutan umum layak untuk diteliti. Dalam angkutan umum seperti angkot seorang sopir harus menjaga kenyamanan dan keselamatan bagi penumpang dalam bertransportasi. Untuk itu sopir angkot harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan sebagai syarat kelayakan dalam membawa angkutan umum. Namun, banyak sopir yang tidak memenuhi persyaratan tersebut yaitu supir hoyak. Supir hoyak ini muncul dan meningkat pada angkot Kampung Jua-Pasar Raya Padang. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor munculnya fenomena supir hoyak remaja di Kota Padang khususnya pada trayek angkot Kampung Jua Pasar Raya. Penelitian ini menggunakan teori tindakan sosial menurut Weber di mana penelitian ini berhubungan dengan pertimbangan sadar dan pilihan bahwa tindakan itu dinyatakan. Ada alasan-alasan pilihan yang dinyatakan oleh remaja yang menjadi supir hoyak pada angkot Kampung Jua-Pasar Raya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Untuk pemilihan informan dilakukan cara purposive sampling (sampel bertujuan). Informan dalam penelitian ini berjumlah 21 orang. Pada penelitian ini melakukan observasi partisipasi pasif. Wawancara mendalam dilakukan untuk memperoleh penjelasan tentang penyebab muncul dan meningkatnya supir hoyak remaja untuk mendapatkan data yang valid dilakukan triangulasi data untuk mengumpulkan data yang sama. Analisis data dilakukan sejak awal penelitian dilakukan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan model interaktif analisis yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman melalui langkah-langkah yaitu: mereduksi data, mendisplay data, dan penarikan kesimpulan. Temuan di lapangan menunjukkan bahwa yang menjadi penyebab munculnya supir hoyak remaja pada trayek angkot Kampung Jua-Pasar Raya dapat dilihat darifaktor internal dan faktor eksternal. faktor internal munculnya supir hoyak remaja ini yakni: (1) Senang jalan-jalan (candu raun), (2) Keinginan untuk mendapatkan penghasilan sendiri, sedangkan yang yang menjadi faktor eksternal munculnya supir hoyak remaja terdiri dari: (1) Ketidaksesuaian jam kerja sopir tetap, (2) Melemahnya kontrol, (3) Terciptanya rute baru, (4) Selera penumpang, (5) Mendapatkan izin dari pemilik angkot (induk samang).