Pelaksanaan Pembelajaran Sosiologi Kelas XI pada Siswa Program 3T (Terpencil, Tertinggal, Terluar) di SMAN 1 Sumbar

Penelitian ini dilatarbelakangi karena SMAN 1 Sumbar merupakan salah satu sekolah yang dicanangkan oleh pemerintah sebagai sekolah unggul Sumatera Barat. Pada tahun 2014 sekolah ini direkomendasikan oleh pemerintah untuk menerima siswa yang berasal dari daerah-daerah terpencil, tertinggal dan terluar. Sekolahsekolah yang melaksanakan proses pembelajaran dengan menerima siswa 3T adalah SMAN 1 Sumbar dengan jumlah 20 orang. Hasil pembelajaran yang dicapai oleh siswa Program 3T banyak yang berada di bawah standar KKM yang telah ditentukan sekolah, sehingga peneliti tertarik untuk melihat bagaimana proses belajar siswa Program 3T di kelas campuran tersebut dan bagaimana usaha guru meningkatkan hasil belajar siswa Program 3T. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori belajar dengan konsep teori belajar kognitif yang dikemukakan oleh Jerome Bruner. Asumsi dasar dari teori ini bahwa Bruner menekankan adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang dalam proses belajar. Kebudayaan yang berbeda antara siswa Program 3T dengan siswa umum membuat siswa Program 3T memiliki keterbatasan dalam belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus, pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan penelitian adalah wakil kesiswaan, guru, dan siswa SMAN 1 Sumbar. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Validitas data menggunakan teknik triangulasi data. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran sosiologi kelas XI IPS di SMAN 1 Sumbar pada siswa yang masuk melalui program 3T belum mencapai hasil maksimal karena berbagai faktor dari guru maupun siswa, yang terlihat dari nilai hasil belajar yang diperoleh siswa. Adapun dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran sosiologi adalah (1) Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran sosiologi, (2) Teknik-teknik pelaksanaan pembelajaran sosiologi. Pada kegiatan tersebut guru memperlakukan siswa sama antara siswa 3T dengan siswa umum, tidak ada yang dikhususkan bagi mereka siswa program 3T. Adapun beberapa usaha yang telah dilakukan dalam meningkatkan hasil pembelajaran siswa Program 3T adalah: (a) Memberikan belajar tambahan oleh guru pendamping khusus mata pelajaran tertentu, (b) Melaksanakan layanan konseling individual/ perorangan, (c) Melaksanakan kegiatan super camp, (d) Memberikan layanan khusus oleh guru pendamping asrama. Walaupun telah dilakukan berbagai macam usaha tersebut, namun tetap hasilnya belum maksimal karena perkembangan kognitif siswa belum mencapai posisi yang sama dengan siswa umum lainnya.