Pelaksanaan Sistem Belajar Full Day School di SMAN 2 Sawahlunto,

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh karena SMAN 2 Sawahlunto merupakan
SMA pertama yang melaksanakan sistem belajar full day school di Sawahlunto,
selain itu penulis juga tertarik melihat pelaksanaan sistem belajar full day school di
SMAN 2 Sawahlunto. Banyak pandangan atau pendapat mengenai sistem belajar full
day school. Pandangan tersebut secara garis besar bisa dikategorikan dengan
Pelaksanaan sistem belajar full day school, ketercapaian sistem belajar full day school
dan pendapat warga sekolah dan orang tua terhadap sistem belajar full day school.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional
dengan konsep AGIL yang dikemukakan oleh Talcott Parsons. Asumsi dasar teori ini
adalah fungsi akan berjalan atau tampak apabila ada bagian-bagian yang menjalankan
tugas dan tanggung jawab sesuai dengan peran dan status yang dimiliki. Untuk
pemenuhan fungsi sekolah sebagai tempat belajar dan pengembangan diri supaya
menjadi manusia yang kreatif di masyarakat, maka guru, siswa dan orang tua harus
saling mendukung agar program tersebut dapat berjalan maksimal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian
deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan
dokumentasi. Informan penelitian adalah Guru, siswa dan orang tua siswa SMAN 2
Sawahlunto. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive
sampling. Validitas data menggunakan teknik triangulasi data. Teknik analisis data
dari Miles dan Huberman (reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan).
Temuan dilapangan menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem belajar full day
school di SMA N 2 Sawahlunto belum dapat dilaksanakan secara maksimal karena
berbagai faktor baik dari guru, siswa dan orang tua siswa. Ketercapaian sistem belajar
full day school memiliki pengaruh besar dalam meningkatkan prestasi siswa dalam
pengembangan diri. Sedangkan pendapat warga sekolah dan orang tua terhadap full
day school beragam, tapi pada umumnya kurang setuju dengan sistem belajar full day
school ini karena berbagai alasan baik fisik maupun ekonomi