Partisipasi Pemilih Pemula Pada Pilkada di Kota Padang

Rendahnya partisipasi pemilih pemula dalam Pilkada Kota Padang disebabkan karena pemilih pemula secara sadar menggunakan hak pilihnya dengan pertimbangan yang didasari atas sikap apatis. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pilkada, diakibatkan persoalan tekhnis dalam pilkada, banyak pemilih yang lebih mendahulukan dan memprioritaskan kebutuhan individualnya. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan partisipasi pemilih pemula pada Pilkada Kota Padang dilihat dari aspek antusias, sikap dan bentuk partisipasi politik pemilih Pemula.
Teori yang digunakan adalah teori Samuel P Huntington dan Joan M Nelson dalam No easy choice: Political participation in developing countries: partisipasi politik adalah “kegiatan warga negara yang bertindak sebagai pribadi, yang dimaksudkan untuk mempengaruhi pembuatan keputusan pemerintah
Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah (1) pemilih pemula, (2) KPU, (3) Camat dan pemuka masyarakat yang diambil dengan teknik purposive sampling. Lokasi penelitian ini adalah Kota Padang umumnya dan Kecamatan Padang Utara khususnya. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data (1) pengumpulan data, (2) Reduksi data, (3) Display Data, (4) penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa (1) antusias Pemilih Pemula pada Pilkada 2013 Kota Padang hasil penelitian menggambarkan bahwa pemilih pemula Kota Padang tahun 2013, dari semua jumlah pemilih pemula hanya sebagai kecil masyarakat yang golput., (2) sikap masyarakat pada pilkada 2013 ada yang bersikap positif, negatif, dan netral dalam pemilihan presiden yang dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2013, (3) tingkat partisipasi pemilih Pemula pada Pilkada 2013 Partisipasi Politik pemilih pada Pilkada Kota Padang tahun 2013 yaitu pemberian suara, bentuk Partisipasi politik.