Suryani, Irma Hadi (2013) Upacara Manyarang Anak Sumbang (Studi Interpretivisme Simbolik dalam Upacara Manyarang Anak Sumbang di Masyarakat Nagari IV Koto Hilie Kecamatan Batang Kapeh Kabupaten Pesisir Selatan). Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_4_IRMA_HADI_SURYANI_97221_5740_2013.pdf [thumbnail of B1_4_IRMA_HADI_SURYANI_97221_5740_2013.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_4_IRMA_HADI_SURYANI_97221_5740_2013.pdf
Download (1MB)
Abstract
Manyarang anak sumbang merupakan suatu kegiatan upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat di Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapeh Kabupaten Pesisir Selatan karena lahirnya sepasang anak kembar laki-laki dan perempuan. Pelaksanaan upacara manyarang anak sumbang dilakukan oleh bako manyarang ke rumah anak pisangnya. Pelaksanaan dan benda-benda yang digunakan dalam upacara manyarang anak sumbang sebagai simbol dalam upacara memiliki makna bagi masyarakat yang melakukannya. Pertanyaan penelitiannya yaitu “Bagaimanakah makna yang terkandung dalam upacara upacara manyarang anak sumbang bagi masyarakat Nagari IV Koto Hilie Kecamatan Batang Kapeh Kabupaten Pesisir Selatan?Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menjelaskan makna upacara manyarang anak sumbang di Nagari IV Koto Hilie Kecamatan Batang Kapeh Kabupaten Pesisir selatan.
Penelitian ini dianalisis dengan teori Interpretivisme simbolik yang dikemukakan oleh Clifford Geertz. Geertz menyatakan makna itu berasal dari kebudayaan yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri. Akarnya pada penafsiran masyarakat yang dicerminkan melalui sistem simbol atau jaringan simbol dari setiap kegiatan atau praktek yang mereka laksanakan.
Penelitian ini dilakukan di Nagari IV Koto Hilie Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian etnografi. Pemilihan informan dilakukan secara purposif sampling (pemilihan informan secara sengaja), dengan jumlah informan 26 orang . Pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipasi (Participant Observation) dan wawancara mendalam (in-depth interview), analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis interpretative dengan langkah-langkah hermeneutik data, menginterpretasikan data, dan interpretative direpresentasikan.
Hasil penelitian ini mengungkapkan makna simbol yang ada dalam upacara manyarang anak sumbang terlihat pelaksanaan upacara ini yaitu dengan manyarang, manabuih dan mamisahkan anak sumbang dapat memisahkan bathin anak sumbang secara lahir. Dalam upacara manyarang anak sumbang juga dapat memperlihatkan kebersamaan keluarga, makan bersama, rasa syukur keluarga anak ketika upacara ini dan do’a bersama penutup rangkaian acara dan terima kasih kepada Tuhan Yang Kuasa. Untuk makna upacara manyarang anak sumbang oleh masyarakat IV Koto Hilie adalah : 1. Menentang hubungan sumbang (incest) 2. Mencari keselamatan, 3. Silaturahmi. 4. Hiburan
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1 |
Depositing User: | Risna Juita S.Sos |
Date Deposited: | 20 May 2025 05:01 |
Last Modified: | 20 May 2025 05:01 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/11507 |