Perilaku Organisasi Mahasiswa Anggota KSR PMI Unit UNP

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti dalam melihat alasan yang menyebabkan tidak sesuainya perilaku organisasi anggota KSR UNP dengan ketentuan yang telah disepakati bersama. Ini terlihat dari jumlah anggota yang aktif berkegiatan tidak sebanding dengan jumlah anggota yang terdaftar dan jumlah anggota yang setiap harinya datang ke markas KSR UNP. Ketertarikan peneliti dalam hal ini adalah banyaknya anggota yang tidak aktif mengikuti kegiatan dan cenderung memilih-milih kegiatan.
Teori dalam penelitian ini adalah Teori pertukaran sosial dari Peter M. Blau. Asumsi teori ini adalah memahami struktur sosial atau kelompok sosial sebagai upaya untuk memahami perilaku individu yang merupakan bagian dari kelompok sosial itu. Tujuan dari teori ini adalah memahami struktur sosial berdasarkan analisis proses-proses sosial yang mengatur hubungan antar individu dengan kelompok. Begitu juga yang terjadi pada anggota KSR PMI Unit UNP bahwa perilaku organisasi yang terjadi merupakan perilaku yang dicapai melalui interaksi dengan orang lain atau anggota KSR UNP itu sendiri.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pemilihan informan dengan teknik purposive sampling. Jumlah informan secara keseluruhan adalah 32 orang. Data dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara mendalam serta studi dokumentasi. Wawancara yang dilakukan menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi yang dilakukan menggunakan tipe observasi partisipasi, serta studi dokumentasi terhadap data tertulis yang ingin peneliti temukan. Data dianalisis dengan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman.
Hasil penelitian ini mengungkapakan bahwa faktor yang menyebabkan perilaku organisasi mahasiswa anggota KSR PMI Unit UNP tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan disebabkan oleh 2 (dua) faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang datang dari lingkungan KSR UNP, yang meliputi; (1) Kurangnya sosialisasi terhadap ketentuan yang telah ditetapkan, (2) Kurangnya pembinaan yang berlanjut, (3) Aturan lisan tidak ditetapkan menjadi tulisan. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang yang datang dari luar lingkungan KSR UNP, di antaranya; (1) jadwal kuliah yang bentrok dengan jadwal kegiatan, (2) sibuk dengan kegiatan di luar KSR. Faktor-faktor ini dapat dikategorikan dalam tindakan hubungan sosial, perilaku berorientasi pada tujuan-tujuan yang hanya dapat dicapai melalui interaksi dengan orang lain, orang-orang tertarik kepada satu sama lain karena bermacam-macam alasan yang memungkinkan mereka membentuk atau membangun asosiasi sosial