Persepsi Mahasiswi Berhijab Terhadap Body Image dalam Perspektif Tindakan Sosial

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya pandangan ideal terhadap fisik dalam masyarakat. Kemudian bagaimana mahasiswi berhijab menampilkan diri karena ada orang yang melihat atau menilai. Fenomena menarik yang dilihat pada mahasiswi berhijab adalah karena bodynya tidak tampak oleh orang lain sehingga secara eksternal penampilan fisiknya tidak dikontrol oleh orang lain, juga secara internal tidak mempunyai sarana untuk memperlihatkan body nya kepada orang lain. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan persepsi mahasiswi berhijab terhadap body image dalam perspektif tindakan sosial. Teori yang digunakan untuk menganalisis permasalahan ini adalah teori tindakan sosial yang dikemukakan oleh Max Weber dengan asumsi dasar yaitu tindakan individu sepanjang tindakannya itu mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain. Penelitian ini menekankan pada pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dan jenis penelitiannya adalah studi kasus. Pemilihan informan secara purposive sampling sebanyak 6 orang mahasiswi berhijab. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi data berupa metode, sumber dan waktu penelitian. Data dianalisis menggunakan model analisis interaktif yang di populerkan oleh Mathew Milles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan mahasiswi berhijab mempunyai persepsi terhadap body image terbagi menjadi 2 persepsi yaitu persepsi body image untuk diri sendiri dan persepsi body image untuk orang lain. Adapun persepsi body image untuk dirinya sendiri yaitu dalam memaknai tubuh, mahasiswi berhijab mempunyai persepsi yang sama dengan kebanyakan perempuan diantaranya 1) memberikan persepsi kalau penampilan fisik itu penting, 2) mempunyai keinginan untuk memperoleh tubuh ideal, 3) mempunyai kecemasan terhadap perubahan bentuk tubuh, 4) merasa risih dengan komentar orang lain mengenai tubuh, 4) membandingkan fisiknya dengan fisik orang lain, 5) menggunakan kosmetik untuk memperbaiki fisik, dan 6) melakukan diet untuk menjaga bentuk tubuh. Sedangkan persepsi body image ketika berhadapan orang lain, yang ditonjolkan bukanlah bodynya melainkan diwakilkan oleh hijab syar’i yang dipakainya.