Analisa Pengaruh Susunan Serat Terhadap Elastisitas Komposit Serabut Kelapa dengan Matriks Polister

Komposit merupakan gabungan dua atau lebih material yang memiliki perbedaan sifat mekanik dari material pembentuknya. Pemakaian material komposit dewasa ini semakin berkembang seiring dengan penggunaannya yang semakin luas, diantaranya adalah penggunaan serat sebagai bahan pembuatan komposit. Keunggulan yang dimiliki komposit serat adalah selain ringan, tahan korosi juga memiliki kekuatan yang sama dengan komposit logam. Melihat kelebihan yang dimiliki komposit serat, penelitian terus dilakukan hingga menemukan komposit serat alam dengan menggunakan serabut kelapa sebagai bahan pembuatan komposit. Penggunaan serabut kelapa menjadi kelebihan dalam penelitian ini karena dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat pemakaian serabut kelapa yang belum maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh dari susunan serat terhadap tegangan, regangan dan elastisitas komposit. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilakukan di Laboratorium Fisika Material dan Laboratorium Teknik Mesin, Universitas Negeri Padang. Data-data yang didapat dari hasil pengukuran sampel berupa nilai tegangan, regangan dan elastisitas dari variasi susunan serat komposit. Pembuatan sampel didasari atas tiga variasi susunan serat dengan orientasi susunan dengan arah serat (0 0 /90 0 /0 0 /90 0 ), (45 0 /135 0 /45 0 /135 0 ) dan (0 0 /45 0 /90 0 /135 0 ). Pengerjaan sampel dilakukan dengan metode laminat atau berlapis-lapis secara hand lay up atau penekanan pada tiap lapisannya. Pengaruh susunan serat terhadap tegangan, regangan dan elastisitas terjadi akibat kesejajaran arah serat dengan beban tarik. Semakin sejajar arah serat dengan beban tarik maka tegangan, regangan dan elastisitasnya semakin tinggi. Dari hasil pengujian tarik terhadap sampel diperoleh hasil tegangan maksimum yang terjadi pada susunan serat (45 0 /135 0 /45 0 /135 0 ) senilai 25,96 Mpa. tegangan minimum terjadi pada susunan serat (0 0 /45 0 /90 0 /135 0 ) senilai 18,79 Mpa. Regangan maksimum terjadi pada susunan serat (45 0 /135 0 /45 0 /135 0 ) senilai 0,028 dan regangan minimum terjadi pada susunan serat (0 0 /90 0 /0 0 /90 0 ) senilai 0,011. Elastisitas maksimum terjadi pada susunan serat (45 0 /135 0 /45 0 /135 0 ) dengan batas elastis 2,70 Gpa sementara elastisitas minimum terjadi pada susunan serat (0 0 /45 0 /90 0 /135 0 ) denga batas elastis 1,05 Gpa.