Strategi Bertahan Hidup Pedagang Baju Pada Masa Pandemi Covid-19: Studi Kasus Pedagang Kaki Lima Terminal Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi bertahan hidup pedagang baju di Terminal Kota Sungai Penuh pada masa pandemi Covid-19. Munculnya sebuah virus baru yaitu pandemi Covid-19 di Kota Sungai Penuh sangat mempengaruhi pendapatan pedagang di Terminal Kota Sungai Penuh. Ditambah adanya peraturan baru dari pemerintah pada masa pandemi Covid-19, seperti Lockdown, Social Distancing, PSBB, dan PPKM, membuat akses masyarakat yang berjualan dan berbelanja ke Terminal Kota Sungai Penuh menjadi sulit. Adapun teori yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini yaitu teori tindakan sosial dengan tipe tindakan rasional instrumental yang dikemukakan oleh Max Weber. Max Weber menyatakan tindakan sosial adalah tindakan yang bersifat subjektif dalam segala perilaku manusia. Ciri utama dari perilaku dalam tindakan sosial adalah pemaknaan yang bersifat subjektif, mampu mempengaruhi orang lain dan menerima pengaruh dari orang lain. Teori tindakan rasional instrumental digunakan untuk mencari strategi yang dilakukan pedagang baju Terminal Kota Sungai Penuh demi kelangsungan usaha maupun kehidupan sosial ekonominya, yang meliputi: pembuatan keputusan secara rasional dan eksplisit yang berakibat mempengaruhi tindakan-tindakan agen (pelaku/pedagang). Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan tipe penelitian studi kasus, pemilihan informan dilakukan dengan secara purposive sampling dengan 15 orang informan, pengumpulan data secara observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Data Reduction (Reduksi Data), Data Display (Penyajian Data), Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan). Lokasi penelitian ini di Terminal Kota Sungai Penuh, Kerinci, Provinsi Jambi. Hasil penelitian yang peneliti lakukan selama berada di lapangan yaitu di Terminal Kota Sungai Penuh, dapat ditarik kesimpulan strategi bertahan hidup pedagang baju selama masa pandemi Covid-19 adalah 1) Dengan melakukan pola nafkah ganda, yaitu dengan memiliki usaha atau menambahkan perkerjaan sampingan dan mengoptimalkan tenaga yang dimiliki anggota keluarga lain untuk dapat menghasilkan penghasilan tambahan. 2) Menerapkan hidup hemat “baimaik-imaik”, baik itu kebutuhan sandang, pangan maupun pendidikan.. 3) Dengan menerapkan sikap tolong menolong “manolong manjuaan”, yaitu dengan sedikit keuntungan yang didapatkan pedagang.