Fungsi Pernikahan Dini Bagi Remaja Di Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Lubuk Begalung Padang

Pernikahan dini memiliki resiko & dampak yang tinggi. Pemerintah melalui UU Perkawinan mengatur batasan usia minimal melakukan pernikahan untuk meminimalisir terjadinya pernikahan dini. Namun, realita dilapangan Indonesia menduduki peringkat ke 2 se Asia Tenggara remajanya yang banyak melakukan pernikahan dini. Kota Padang salah satu Kota yang masih sering terjadinya pernikahan dini. Salah satu Kecamatan di Kota Padang yaitu Kecamatan Lubuk Begalung berdasarkan data memiliki kecenderungan yang tinggi remajanya melakukan pernikahan dini. Berdasarkan fakta di lapangan ditemukan fenomena banyaknya remaja di Kelurahan Gurun Laweh Nan XX Kecamatan Lubuk Begalung melakukan pernikahan dini adalah melalui pernikahan sirri. Pernikahan sirri merupakan pernikahan rahasia yang dilakukan tanpa melapor ke Kantor Urusan Agama. Sehingga pernikahan tersebut tidak memiliki kekuatan hukum.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fungsional struktural oleh Merton. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif dengan tipe studi kasus. Teknik pemilihan informan adalah snow ball dengan jumlah informan sebanyak 25 terdiri dari remaja yang melakukan pernikahan dini, orang tua, keluarga remaja dan teman remaja. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi partisipasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Trianggulasi motode dilakukan untuk memeriksa keabsahan data. Teknik analisis data yang dingunakan adalah teknik analisis dari Milles dan Huberman (reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan). Hasil Penelitian ini menjelaskan fungsi pernikahan dini bagi remaja di Kelurahan Gurun Laweh Nan XX Kecamatan Lubuk Begalung adalah : A. Fungsi Manifest yaitu fungsi yang diharapkan remaja : 1. Kebutuhan akan rasa aman, 2. Kebutuhan akan cinta dan kasih sayang, 3. Mengubah Kondisi ekonomi keluarga menjadi lebih baik, B. Fungsi Laten yaitu fungsi yang tidak diharapkan remaja : 1. Menutupi aib keluarga, 2. Mencegah timbulnya fitnah.