Pertimbangan Orang Tua Menikahkan Anak pada Masa Studi: Studi Kasus Lima Orang Tua Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketertarikan penulis untuk melihat pertimbangan orang tua menikahkan anaknya pada masa studi, karena biasanya orang tua menginginkan anaknya menikah setelah menyelesaikan studi dan setelah bekerja. Namun ada orang tua yang justru menikahkan anaknya pada masa studi. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengungkapkan apa yang menjadi pertimbangan orang tua menikahkan anaknya pada masa studi. Teori untuk menganalisis penelitian ini adalah dengan teori aksi dari Talcott Parsons. Parsons menyusun skema unit-unit dasar tindakan sosial dengan karakteristik sebagai berikut. (1) adanya individu selaku aktor. (2) Aktor dipandang sebagai pemburu tujuan-tujuan tertentu. (3) Aktor mempunyai alternatif cara, alat serta teknik untuk mencapai tujuannya. (4) Aktor berhadapan dengan sejumlah kondisi situasional yang dapat membatasi tindakannya dalam mencapai tujuan. Kendala tersebut berupa situasi dan kondisi, sebagian ada yang tidak dapat dikendalikan oleh individu. (5) Aktor berada di bawah kendala dari nilai-nilai, normanorma dan berbagai ide abstrak yang mempengaruhinya dalam memilih dan menentukan tujuan serta dapat menetukan tujuan serta tindakan alternatif untuk mencapai tujuan. Dalam penelitian ini individu yang mengizinkan anaknya menikah pada masa studi adalah orang yang memiliki pertimbangan dan tujuan atas tindakan yang dilakukannya tersebut serta juga memiliki pilihan untuk mengizinkan anak menikah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus intrinsik, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi yang dianalisis dengan menggunakan teknik analisa interaktif dari Miles dan Huberman (reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan). Teknik pemilihan informan purposive sampling. Jumlah informan secara keseluruhan adalah 15 orang. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa yang menjadi pertimbangan orang tua menikahkan anaknya pada masa studi adalah sebagai berikut: (1) Kekhawatiran orang tua terhadap pergaulan bebas remaja, (2) Kondisi dan usia orang tua yang sudah semakin tua. Fisik semakin lemah dan mulai sering sakit, (3) Kekhawatiran menjadi “perawan tua”. dan (4) Melepaskan Tanggung Jawab Ekonomi pada Anak. para orang tua lebih memilih mengantarkan putri mereka untuk menikah, karena paling tidak sedikit banyak beban mereka akan berkurang.