Pradita, Angri Rizki (2014) Perambahan Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Renah Pemetik Kecamatan Sulak Mukai Kabupaten Kerinci. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_4_ANGRI_RIZKI_PRADIPTA_00477_2769_2014.pdf [thumbnail of B1_4_ANGRI_RIZKI_PRADIPTA_00477_2769_2014.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_4_ANGRI_RIZKI_PRADIPTA_00477_2769_2014.pdf
Download (1MB)
Abstract
Sejak diberlakukannya Renah Pemetik sebagai kawasan TNKS sesuai dengan SK Menhut RI No. 901/Kpts-II/1999 14 Oktober 1999, pemerintah melarang aktivitas masyarakat dalam kawasan TNKS yang dapat merusak kelestariannya. Namun yang terjadi di Renah Pemetik, masyarakat tidak ikut menjaga kelestarian TNKS dan tetap melakukan aktivitas perambahan TNKS walaupun sudah terjadi penangkapan 5 orang warga Renah Pemetik yang melakukan perambahan dalam kawasan TNKS. Berdasarkan masalah di atas, maka pertanyaan dalam penelitian ini yaitu mengapa masyarakat Renah Pemetik masih tetap melakukan aktivitas perambahan TNKS yang berada di Renah pemetik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab masyarakat Renah Pemetik masih tetap melakukan aktivitas perambahan TNKS yang berada di Renah pemetik. Teori yang digunakan untuk menganalisis hasil penelitian ini adalah fenomenologi dikemukakan oleh Alfred Schutz. Asumsi dasar teori ini adalah suatu tindakan itu didasari oleh pengetahuan dan kesadaran yang diperoleh dari pengalaman aktor sebelumnya tentang dunianya. Perambahan TNKS di Renah Pemetik terjadi karena pengetahuan masyarakat akan pentingnya kelestarian TNKS tidak ada jika dilihat dari aktivitas perambahan yang berlangsung hingga sekarang. Ketidaktahuan ini disebabkan oleh pengalaman masyarakat Renah Pemetik tentang kawasan TNKS sebelumnya adalah hutan ulayat Desa Sulak yang dikelola oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian fenomenologi. Informan penelitian ini berjumlah 26 orang yaitu 2 orang pegawai BBTNKS, 1 orang pegawai Dinas Kehutanan, 3 orang Kepala Desa di Renah Pemetik, 20 orang warga Renah Pemetik yaitu 15 orang warga yang merambah dan 5 orang yang tidak merambah. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipasi, studi dokumentasi dan wawancara mendalam. Peneliti melakukan triangulasi data. Analisis dalam penelitian ini menggunakan model interakif yang dikembangkan oleh Mathew Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini terungkap bahwa Faktor yang melatarbelakangi aktivitas perambahan kawasan TNKS di Renah Pemetik adalah, (1). sosialisasi tapal batas dan fungsi TNKS oleh pihak BBTNKS yang masih kurang. (2). kontrol pemerintah yang masih lemah. (3). Pemanfaatan jaringan sosial oleh para perambah. (4). Adanya nilai ekonomi yang tinggi pada kawasan TNKS.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perambahan, Taman Nasional Kerinci Seblat |
Subjects: | Q Science > QH Natural history S Agriculture > SD Forestry |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1 |
Depositing User: | MUKHLIS MUKHLIS |
Date Deposited: | 16 May 2025 04:51 |
Last Modified: | 16 May 2025 04:51 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/11024 |