Pengaruh Penggunaan Pecahan Keramik Pada Pembuatan Bata Beton

Peningkatan kebutuhanperumahansekaranginimenyebabkan meningkatnya kebutuhan akan bahan bangunan. Bahan yang digunakan untuk bangunan terdiri dari bahan-bahan atap, dinding, lantai, pondasi dan lain-lain. Bahan
bangunan tersebut harus tersedia dengan jumlah besar dan dari segi ekonomis dapat terjangkau oleh kalangan masyarakat. Peningkatan kebutuhan akan bahan bangunan dapat memanfaatkan limbah yang sudah rusak atau tidak
bisa dipakai lagi sebagaimana mestinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kuat tekan dengan persentase maksimum yang didapatkan oleh bata beton dengan campuran limbah keramik dan diharapkan dapat menghasilkan bata beton yang lebih ekonomis dan memiliki kuat tekan
yang memenuhi persyaratan SNI 03-0349-1989. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian kuat tekan dan pengukuran berat
isi bata beton untuk mengetahui mutu bata beton dengan persentase penggunaan pecahan keramik sebesar 0%, 30%, 40%, 50% dan 60% dari berat pasir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penggunaan 50% keramik, dicapai kuat tekan tertinggi yaitu sebesar 5,18 MPa dengan berat isi
sebesar 0,809 kg/m 3, sebaliknya pada penambahan 30% keramik adalah kuat tekan bata beton terendah yaitu sebesar 3,43 MPa dengan berat isi sebesar0,697 kg/m 3. Secara umum hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan pecahan keramik dari 30% sampai dengan 60% dari berat pasir menghasilkan
kuat tekan bata beton lebih tinggi daripada bata beton normal dan termasuk mutu kelas III yang sesuai dengan SNI 03-0349-1989. Dari hasil penelitian inijuga dapat disimpulkan bahwa pecahan keramik dapat dijadikan sebagai
alternatif material pengganti pasir pada pembuatan bata beton.