H. Munir Tokoh Pendiri dan Pengembang Yayasan Munawarah Pondok Pesantren Darussalam Pinaga Pasaman Barat (1991–2013)

Penelitian ini mengkaji tentang Biografi seorang tokoh yang cukup berperan bagi masyarakat Pinaga khususnya. Permasalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah Peranan H. Munir dalam mendirikan Yayasan Pendidikan Islam Munawwarah Pinaga Pasaman Barat. Penelitian ini difokuskan pada permasalahan : 1) Pemikiran awal H.Munir dalam mendirikan Yayasan Pendidikan Islam Munawwarah Pinaga Pasaman Barat. serta 2) Usaha-usaha yang dilakukan H.Murnir dalam rangka melahirkan Yayasan Pendidikan Islam Munawwarah Pinaga Pasaman Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Peran H.Munir dalam mendirikan dan mengembangkan pondok pesantren Darussalam Yayasan Pendidikan Islam Munawwarah Pinaga Pasaman Barat. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Dalam penelitian ini, diteliti sifat-sifat, watak, pengaruh, baik pengaruh lingkungan maupun pengaruh pemikiran dan ide dari subjek penelitian, serta pembentukan watak figur yang diterima oleh sekitarnya. Sumbersumber data sejarah untuk penelitian biografis antara lain: hasil karya seseorang, karangan-karangan seseorang tentang figur yang diselidiki ataupun catatan-catatan teman dari orang yang diteliti tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa H. Munir di Pondok Pesantren Darussalam memiliki peran yang dominan, karena beliau disamping sebagai ketua yayasan Munawarah, juga sebagai tenaga pengajar di Pondok dan di sekolah formal. H. Munir juga aktif memberikan pengajian-pengajian atau ceramah agama di masyarakat. H. Munir mengusahakan dana untuk pembangunan Yayasan dan Pondok. H. Munir mempunyai tugas merencanakan programprogram Pondok, disamping itu menjadi orang tua kedua bagi santrinya yang mana menjadi tempat mengadu bagi santri terutama jika santri mempunyai masalah yang tidak dapat dipecahkan sendiri. Adapun Usaha-usaha yang dilakukan H. Munir dalam mengembangkan Pendidikan Agama Islam di Pondok Pesantren Darussalam yaitu: memperbaiki sarana fisik dan sarana non fisik adapun sarana fisik yaitu: gedung asrama putra dan putri, lembaga formal mulai MTS, dan MA, Masjid, lapangan olahraga, perpustakaan, dan laboraturium komputer. Sedangkan yang termasuk sarana non fisik yaitu: selalu mengadakan evaluasi setiap tiga bulan sekali, memakai metode sesuai dengan kemampuan santri dan dibentuk kelas-kelas, menerbitkan majalah Yayasan Munawarah Pondok Pesantren Darussalam.