Fenomena Kegiatan Belajar Mengajar (Studi Tinjauan Teori Belajar) Pada Pembelajaran Sejarah Di SMAN 4

Teori belajar merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi suatu proses pembelajaran. Fungsi dari teori belajar adalah untuk mempermudah guru memahami karakteristik peserta didik. Sehingga dalam proses pembelajaran guru mampu melihat kemampuan peserta didiknya masing-masing. Akan tetapi fakta yang ditemukan di lapangan berdasarkan observasi awal seorang guru kurang mengetahui mengenai teori belajar tersebut. Maka dari itu penulis berantusias ingin melakukan penelitian mengenai fenomena kegiatan belajar mengajar (studi tinjauan teori belajar) pada pembelajaran sejarah di SMA N 4 Pariaman. Penelitian ini bertujuan untuk melihat teori apa yang cendrung digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran sejarah di SMA N 4 Pariaman. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan lokasi penelitian di SMA Negeri 4 Pariaman. Data diambil melalui teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Keabsahan data atau keakuratan data dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan teknik triagulasi data. Kemudian data yang terkumpul dianalisis dengan interaktif, yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena teori belajar dalam proses pembelajaran sejarah berdasarkan beberapa kali pengamatan yang dilakukan penulis terhadap guru sejarah di SMA N 4 Pariaman, Pada umumnya guru sejarah cendrung menggunakan teori behavioristik daripada teori kognitif dalam proses pembelajaran, hal tersebut dikarenakan adanya faktor perbedaan karakteristik peserta didik dalam proses pembelajaran. Sehingga guru tidak konsisten dalam penggunaan teori belajar.
Fungsi teori belajar digunakan oleh guru untuk mempermudah guru dalam proses pembelajaran. Teori belajar terdiri dari teori behavioristik, kognitif, humanistik, dan konstruktivistik serta yang terakhir teori belajar sibernetik. Di SMA N 4 Pariaman Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa guru lebih sering menggunakan teori behavioristik secara tersirat. Dan ada beberapa poin dalam teori behavioristik sangat relevan digunakan pada pembelajaran kurikulum berbasis KTSP