Yolanda, Besfi Apri (2018) Malapeh-lapeh (Studi Simbolik Pada Upacara Kematian Di Nagari Taluak Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan). Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_04_BESFI_APRI_YOLANDA_14058017_5272_2018.pdf [thumbnail of B1_04_BESFI_APRI_YOLANDA_14058017_5272_2018.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_04_BESFI_APRI_YOLANDA_14058017_5272_2018.pdf
Download (4MB)
Abstract
Secara tradisional masyarakat Minangkabau melaksanakan upacara setelah kematian seseorang yaitu, manigo hari, manujuah hari, ampek baleh hari, ampek puluah hari, dan saratuih hari. Namun bagi masyarakat Nagari Taluak, upacara kematian tidak lengkap kalau belum dilaksanakannya upacara malapeh-lapeh sebagai penutup rangkaian dari upacara kematian. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian dilakukan yaitu mendeskripsikan dan menjelaskan makna upacara malapeh-lapeh bagi masyarakat di Nagari Taluak Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teori Interpretatif Simbolik oleh Clifford Geertz. Kebudayaan menurut Geertz merupakan jaringan dari simbol-simbol yang memiliki makna bagi masyarakat. Makna dari simbol-simbol ditafsirkan masyarakat dari setiap kegiatan atau praktek yang mereka laksanakan. Penelitian ini dilakukan di Nagari Taluak Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian malapeh-lapeh dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian etnografi. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah informan tiga puluh orang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipasi dan wawancara mendalam. Data yang diperoleh dianalisis dengan mengacu pada model analisis interpretatif dengan langkah-langkah hermeneutik data, menginterpretasikan data, dan interpretatif direpresentasikan. Hasil penelitian ini mengungkapkan makna simbol yang ada dalam malapeh-lapeh. Beberapa makna dalam pelaksanaan malapeh-lapeh yaitu, makna simbol dari benda pada upacara malapeh-lapeh (kain langik-langik, kain tabie, lamang, dan harum-haruman), makna kegiatan upacara malapeh-lapeh (pembuka upacara, pengajian atau tahlil, makan bersama, dzikir dan basanji, sedekah, dan penutup upacara), dan makna waktu pelaksanaan upcara malapeh-lapeh. Makna yang ditarik berdasarkan etik dipahami masyarakat Taluak yaitu adanya penghargaan status niniak mamak dari keluarga duka , tolong menolong dalam kekerabatan, dan menunjukkan identitas masyarakat Taluak.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | malapeh-lapeh, interpetivisme simbolik, simbol, makna |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1 |
Depositing User: | RAJANA RAJANA |
Date Deposited: | 15 May 2025 07:45 |
Last Modified: | 15 May 2025 07:45 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/10897 |