Meningkatkan Pemahaman Konsep Nilai Tempat melalui Model Basis Sepuluh pada Anak Tunagrahita Ringan di Kelas D III/C (Penelitian Tindakan Kelas di SLB ABCD Balai Selasa)

Syofnida, Yolmy (2012) Meningkatkan Pemahaman Konsep Nilai Tempat melalui Model Basis Sepuluh pada Anak Tunagrahita Ringan di Kelas D III/C (Penelitian Tindakan Kelas di SLB ABCD Balai Selasa). Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of B1_2_YOLMY SYOFNIDA_03485_4801_2012.pdf] Text
B1_2_YOLMY SYOFNIDA_03485_4801_2012.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini berawal dari ditemukannya siswa tunagrahita ringan kelas DIII/C yang tidak mampu memahami konsep niali tempat. Hal ini karena guru dalam memberikan materi nilai tempat selalu menggunakan metode caramah, metode penungasan dan penggunaan media yang kurang menarik seperti hanya menggunakan kartu angka. Sementara itu guru belum pernah mencobakan dengan menggunakan model pembelajaran yang lain untuk meningkatkan kemampuan belajar anak. Tujuan dari penilitian ini adalah meningkatkan pemahaman konsep nilai tempat pada anak tunagrahita ringan (At, Ft dan Rn) di kelas DIII/C di SLB ABCD Balai Selasa melalui penerapan model pembelajaran basis sepuluh. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilakukan dalam bentuk kolaborasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama siklus I yang dilaksanakan empat kali pertemuan dalam proses pembelajaran yang dimulai dari mendengarkan penjelasan guru tentang ; penggabungan pengelompokan berbasis sepuluh dengan membilang satu-satu, penggabungan pengelompokan dengan kata-kata, penggabungan pengelompokan dengan notasi nilai tempat, model pengelompokan (groupable) dan menyelesaikan latihan. Anak mampu menempatkan nilai tempat, dan menyelesaikan latihan. Berdasarkan nilai rata-rata dari 10 soal diperoleh siswa diakhir siklus I dapat dilihat bahwa At setelah diberi tindakan I mendapat nilai 50. Sementara Ft setelah diberi tindakan I mendapat nilai 60. Sedangkan Rn setelah diberi tindakan I mendapat nilai 50. Sedangkan pada siklus II dilakukan dalam empat kali pembelajaran nilai tempat melalui penerapan model pembelajaran basis sepuluh, hasil anak meningkat. Dimana At setelah diberi tindakan menggunakan model pembelajaran basis sepuluh mendapat nilai 80, Ft pada akhir siklus II mendapat nilai 90, dan Rn pada akhir siklus II mendapat nilai 90. Dari hasil penyajian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa penerapan model basis sepuluh dapat meningkatkan kemampuan penempatan nilai tempat pada anak tunagrahita ringan kelas D III/C. Dengan demikian dapat disarankan kepada sekolah, guru, dan peneliti berikut untuk dapat menggunakan model basis sepuluh dalam meningkatkan kemampuan penempatan nilai tempat bagi anak tunagrahita ringan.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Konsep nilai tempat, Model basis sepuluh, Anak tunagrahita ringan
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education
L Education > LC Special aspects of education
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Biasa-S1
Depositing User: KEISHA KEISHA
Date Deposited: 15 May 2025 06:07
Last Modified: 15 May 2025 06:07
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/10859

Actions (login required)

View Item
View Item