Sastra Lisan Mantra Pengobatan di Kanagarian Talu Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) struktur teks
mantra pengobatan, (2) aspek pendukung pembacaan mantra pengobatan, (3)
proses pewarisan mantra pengobatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah empat
dukun yang memiliki dan menggunakan mantra pengobatan. Data dikumpulkan
melalui teknik observasi, wawancara, perekaman. Aspek-aspek pendukung
pembacaan mantra di Kaagarian Talu : (1) waktu: bebas, tidak ada ketetapan
waktu dalam pembacaan mantra, kapanpun pasien datang untuk berobat, maka
pada saat itulah mantra dibacakan, (2) pelaku: dukun sendiri, (3) peristiwa: boleh
duduk, berdiri dan bersimpuh, (4) tempat, ada pasien yang datang ke rumah dukun
dan ada juga dukun yang datang ke rumah pasien, namun ada juga yang
menetapkan tempat pembacaan mantra yaitu di rumah dukun tersebut, (5)
pakaian: ada yang menetapkan pakaian dalam pembacaan mantra, yaitu
berpakaian putih, dan ada juga yang tidak menetapkan pakaian yang penting
pakaian tersebut bersih, suci, sopan, dan menutup aurat. (6) perlengkapan: pada
umumnya dukun memakai sejumlah perlengkapan sesuai dengan jenis
penyakitnya, perlengkapan tersebut ada yang dilekatkan dan diminum. Namun,
ada juga yang tidak memakai perlengkapan apa-apa, hanya memegang bagian
tubuh yang sakit sambil membacakan mantra, (7) cara membawakan mantra:
pelan, hati-hati, dan berbisik. Proses pewarisan mantra pengobatan terbagi dua,
yaitu cara pemerolehan mantra dan cara pewarisan mantra. (1) cara pemerolehan
mantra: pada umumnya mantra diperoleh dari orang tua, namun ada juga yang
diperoeh dari anggota keluarga, seperti kakak. (2) cara pewarisan mantra: pada
umumnya mantra diwariskan kepada anak.