Osongkapali : Upacara Penyelenggaraan Jenazah Penghulu Suku di Nagari Sungai Patai Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menjelaskan makna simbol dalam upacara penyelenggaraan jenazah Osongkapali di Nagari Sungai Patai, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar. Upacara Osongkapali dijalankan hingaa saat sekarang ini ketika ada Penghulu Suku yang meninggal dunia. Pada pelaksanaan Upacara Osongkapali memiliki beberapa tahapan, tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan dan Penutup. Upacara Osongkapali memiliki makna pada simbol yang terdapat dalam tahapan Upacara Osongkapali, dengan makna tersebut masyarakat Nagari Sungai Patai dapat mempertahan tradisi yang sudah ada dari zaman dahulu. Penelitian ini memanfaatkan teori Interaksionisme Simbolik dari Cliffort Geertz. teori yang secara khusus mengkaji hakikat pentingnya makna bagi kehidupan manusia dan adanya suatu pola makna-makna yang ditransmisikan yang terkandung dalam bentuk simbol yang digunakan dalam upacara Osongkapali, dari bentuk simbol-simbol tersebut masyarakat dapat mengembangkan pengetahuannya, mengekspresikan dirinya dan memberikan penilaian makna terhadap upacara Osongkapali. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tipe penelitian etnografi, teknik pemilihan informan yaitu Purposive Sampling dengan jumlah informan 13 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis teknik analisis Etnografi yang di kemukakan oleh Clifford Geertz dengan langkalangkah sebagai berikut: hermeneutik data; menginterpretasikan data; interpretatif direpresentasikan. Hasil penelitian ini mengungkapkan adanya makna pada simbol dalam Upacara Osongkapali yaitu 1). Makna bentuk Osongkapali seperti rumah adat Minangkabau, 2). Kain/Raok, 3). Payung Hitam, 4). Kain Semiri dan Kain Deta Putiah, 5). Baju Penghulu, 6). Sarawa Penghulu, 7). Tekek, 8). Karih/ Keris.