Efektivitas metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Perkalian bagi Anak Kesulitan Belajar (Single Subject Research Di Kelas V SDN 24 Aie Angek Sijunjung)

Penelitian ini berawal dari pengamatan yang peneliti lakukan di SDN 24 Aie Angek Sijunjung, dimana pada kelas D.V di dalamnya seorang anak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan perkalian secara sederhana (6 sampai 9). Ketika dilaksanakan pembelajaran matematika khususnya perkalian, guru masih menggunakan metode dan teknik konvensional (ceramah, dan pemberian tugas). Hasil belajar perkalian anak masih rendah terutama pada perkalian (1 – 9). Salah satunya juga disebabkan kebiasan anak menyelesaikan perkalian dengan bantuan jari-jari tangan, karena jari-jari anak jumlahnya terbatas (20 untuk jari kaki dan tangan) maka perkalian bilangan angka yang besar sulit diselesaikan anak. Berdasarkan hal tersebut di atas peneliti mencoba menggunakan metode jarimatika untuk meningkatkan kemampuan perkalian anak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perkalian anak kesulitan belajar ini terutama perkalian (6 sampai 9) dengan menggunakan metode jarimatika.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Single Subject Reaserch (SSR) dengan desain A-B. Subjek penelitiannya adalah anak kesulitan belajar X. Ukuran target behaviornya yaitu “nilai” anak dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Kondisi A adalah baseline yaitu kondisi awal kemampuan perkalian anak sebelum diberi tindakan. Pada kondisi baseline ini kemampuan perkalian anak masih rendah karena anak tidak bisa menyelesaikan soal yang angkanya besar (6-9). Sedangkan kondisi B merupakan kondisi intervensi yakni kondisi dimana anak diberikan intervensi melalui metode jarimatika. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui prosedur pencatatan dengan observasi langsung, dimana pencatatan dibuat dalam sebuah format penilaian yang telah disediakan. Data yang diperoleh diolah dalam grafik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan perkalian anak meningkat setelah diberikan pembelajaran dengan metode jarimatika. Ini terbukti pada fase baseline (A) yang dilakukan sebanyak lima kali ternyata anak belum memperoleh nilai (0) dari 20 soal yang diujikan. Setelah diberikan intervensi (B) dilakukan sebanyak tujuh kali diberikan pembelajaran dengan metode jarimatika anak sudah bisa menyelesaikan soal semua (20) buah dengan benar sehingga memperoleh nilai 100. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode jarimatika efektif untuk meningkatkan kemampuan perkalian anak kesulitan belajar perkalian. Oleh karena itu disaarankan bagi guru dan peneliti selanjutnya dan agar menjadi pedoman untuk melakukan metode jarimatika untuk kemampuan perkalian lainnya.