Profil Tunanetra Berprestasi di SMP Negeri 2 Tarok Kota Bukittinggi

Penelitian berawal dari seorang anak tunanetra yang belajar di sekolah inklusi. Tunanetra X tidak pernah didampingi GPK, tidak memiliki sarana prasarana belajar yang memadai untuk pemelajaran tunanerta, sehingga tunanetra X mengalami kesulitan dalam belajar, namun tunanetra X dapat meraih prestasi selalu mendapat juara I dari 49 orang siswa di kelasnya, dan juara 2 sampai rinking 48 siswa awas. Berdasarkan hal tersebut maka permasalahan penelitiannya adalah bagaimana profil tunanetra berprestasi di SMP Negeri 2 Tarok Kota Bukittinggi tanpa sarana dan prasarana yang memadai bagi pembelajaran untuk tunanetra yang efektif.
Metode yang digunakan deskriptif kualitatif yang menggambarkan keadaan yang terjadi sebagaimana adanya saat penelitian. Teknik pengumpulan data, observasi, wawacara, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah siswa tunanetra di kelas VIII/I.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam belajar tunanetra mampu menciptakan sikap belajar yang kondusif saat belajar. Tunanetra di kelas belajar saecara aktif baik sendiri ataupun dengan kelompoknya. Tunanetra akan bertanya kepada guru atau temannya jika tidak mengerti tentang suatu materi. Tunanetra tidak menulis di buku catatannya, merekam infomasi dengan alat bantu rekam saat belajar, namun tunanetra hanya merekam informasi dengan mengandalkan indera pendengarannya. Tunanetra belajar komputer satu berdua dengan temannya karena komputer yang berada di ruangan labor komputer, belum ada yang menggunakan sistim JOS walau hanya satu unit komputer. Karena itu tunanetra kesulitan dalam mengoperasikan komputer seorang diri. Tunanetra mengerjakan soal latihan harian dan soal ujian mid/semester semua mata pelajaran dengan penjelasan soal secara teori, daripada soal ujian praktek. Namun tunanetra dapat berprestasi dalam bidang akademik dengan mendapatkan juara I. Sesuai dengan penelitian di atas, disarankan agar dalam belajar tunanetra menulis ke dalam buku catatannya, merekam infomasi dengan alat bantu rekam, dalam mengerjakan soal latihan dan soal ujian diselingi dengan tulisan, dan praktek, komputer menggunakan JOS agar kemandirian tunanetra semakin terlatih.