Penggunaan Kamus Mini sebagai Sumber Belajar Sosiologi dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa pada Materi Pengendalian Sosial di SMAN 8 Padang

Proses pembelajaran di kelas dapat menentukan bagaimana pemahaman siswa. Untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa agar menjadi lebih baik maka perlu digunakan sebuah sumber belajar yang inovatif. Sumber belajar yang dapat digunakan adalah kamus mini sosiologi materi pengendalian sosial. Penggunaan sumber belajar tersebut akan membantu siswa dalam meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang dipelajari khususnya materi berhubungan dengan konsep. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan menunjukkan rendahnya pemahaman siswa, oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa pada materi pengendalian sosial dengan menggunakan kamus mini sebagai sumber belajar sosiologi di kelas X.1 SMAN 8 Padang. Pada penelitian ini teori yang digunakan adalah teori pemrosesan informasi dari Gagne. Menurut teori dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi untuk diolah. Antara stimulus dan respon terdapat suatu seri tahapan pemrosesan informasi yang membutuhkan sejumlah waktu, stimulus yang diproses akan mengalami perubahan bentuk atau isi. Dalam hal ini sumber belajar kamus mini materi pengendalian sosial sebagai stimulus yang akan memberikan suatu informasi kepada siswa kemudian informasi tersebut harus diproses agar mengalami perubahan isi. Ketika informasi tersebut dapat diproses dengan baik maka terjadi perubahan isi dari informasi akan menunjukkan peningkatan pemahaman konsep siswa terhadap materi pelajaran. Penelitian yang dilakukan di SMAN 8 Padang ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, dimana setiap siklus terdapat dua kali pertemuan. Instrumen penelitian ini menggunakan pedoman lembar observasi dan tes uraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kamus mini sebagai sumber belajar sosiologi dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa yang dapat dilihat pada lembar observasi dari siklus I ke siklus II pada setiap indikatornya. Kemudian dari hasil belajar siswa pada tes uraian sudah mencapai indikator keberhasilan yang dapat dilihat pada pertemuan ke empat siklus kedua yaitu pada indikator memberikan kesimpulan terhadap materi yang berhubungan dengan konsep ada 20 orang siswa yang mendapat nilai pada rentang 61-80% dengan indikator baik (B), indikator selanjutnya memberikan contoh dari setiap konsep yang dipahami siswa ada 19 orang siswa yang nilainya berada pada rentang 81-100% dengan kategori sangat baik (SB) dan indikator terakhir yaitu membandingkan antar konsep yang satu dengan konsep yang lain ada 17 orang siswa yang nilainya berada pada rentang 61-80% dengan kategori baik (B)