Kualitas Beton Buatan Masyarakat untuk Rumah Sederhana di Daerah Rawan Gempa Kabupaten Padang Pariaman

Rumah sederhana yaitu rumah yang dibangun oleh masyarakat tanpa direncanakan dan dilaksanakan oleh para ahli bangunan. Pada daerah rawan gempa, ternyata rumah sederhana lebih banyak mengalami kerusakan. Salah satu hal yang mengakibatkan runtuhnya rumah yaitu pengerjaan dan kualitas agregat yang tidak sesuai persyaratan. Beton menjadi salah satu komponen penting yang berada pada bangunan rumah seperti pada kolom dan sloff. Beton memiliki sifat yang kuat terhadap tekan dan lemah terhadap tarik.
Pada daerah rawan gempa, campuran beton yang diisyaratkan untuk bangunan aman gempa yaitu dengan menggunakan perbandingan beton normal 1 semen: 2 pasir: 3 kerikil dengan jumlah air 0,5 dari semen. Namun pada pelaksanaannya agregat kasar yang terdapat di beberapa kecamatan di beberapa Kabupaten Padang Pariaman yaitu kerikil, banyak mengandung pasir sehingga akan mempengaruhi kuat tekan beton. Oleh sebab itu, untuk menghasilkan mutu beton yang memenuhi syarat, kerikil tersebut harus diayak sebelum digunakan untuk campuran beton.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas beton buatan masyarakat di daerah rawan gempa dan kualitas agregat yang digunakan masyarakat setempat. Dari hasil penelitian, kuat tekan beton yang diperoleh dari campuran beton buatan masyarakat di beberapa kecamatan Kabupaten Padang Pariaman yaitu di Kecamatan Kampung Dalam 8,85 Mpa, Kecamatan Ulakan Tapakis 8,7 Mpa, Kecamatan Lubuk Alung 21,13 Mpa. Beton yang dibuat masyarakat Kecamatan Kampung Dalam menghasilkan kuat tekan yang rendah karena dalam campuran beton, masyarakat sekitar terlalu banyak menggunakan air dan kualitas agregat kasar yang digunakan banyak mengandung pasir sehingga perbandingan volume yang digunakan tidak sesuai dengan persyaratan.