Pelatihan Shiatsu Pada Kelayan Tunanetra: Deskriptif Kualitatif di kelas Dasar B Panti Sosial Bina Netra “Tuah Sakato” Padang

Penelitian ini dilatar belakangi karena istilah shiatsu masih sangat jarang
terdengar di tengah-tengah masyarakat, khususnya masyarakat kota Padang. Begitu
pula halnya dengan pelatihan shiatsu yang masih sangat jarang kita temui di yayasan
atau lembaga pelatihan yang bergerak di bidang pendidikan luar biasa di Kota
Padang. Padahal shiatsu ini adalah salah satu jenis pengobatan yang mengutamakan
pemijatan dengan tekanan jari dan telapak tangan yang mempunyai banyak nilai
positif, baik bagi tunanetra sendiri (sebagai kelayannya) maupun bagi masyarakat
awas lainnya. Selain itu pelatihan shiatsu ini juga dapat dijadikan sebagai bekal bagi
kelayan tunanetra untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana program perencanaan pelatihan shiatsu pada
kelayan tunanetra, pelaksanaan pelatihan shiatsu pada kelayan tunanetra dan evaluasi
kegiatan pelatihan shiatsu pada kelayan tunanetra yang sesungguhnya di Kelas Dasar
B Panti Sosial Bina Netra “Tuah Sakato” Padang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian
Deskriptif Kualitatif. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan tiga cara, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, program perencanaan pelatihan
shiatsu pada kelayan tunanetra, pelaksanaan pelatihan shiatsu pada kelayan tunanetra
dan evaluasi kegiatan pelatihan shiatsu pada kelayan tunanetra yang sesungguhnya di
Kelas Dasar B Panti Sosial Bina Netra “Tuah Sakato” Padang telah
dirancang/disusun sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik serta kemampuan
kelayan dan dilaksanakan sesuai dengan program yang telah dirancang/disusun
sebelumnya. Hingga pada akhirnya kelayan mampu bersaing di dunia kerja untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bekal yang telah mereka peroleh selama
pelatihan.
Namun peneliti tetap berharap agar instruktur melakukan pembaharuan yang
lebih kompleks dan lebih inovatif dalam penyusunan program pelatihan,
menyediakan sarana dan prasarana yang lebih menarik yang dapat menunjang
kegiatan pelatihan serta melakukan pensosialisasian/promosi yang lebih rinci, lebih
menarik dan lebih gencar mengenai Panti Sosial Bina Netra (PSBN) “Tuah Sakato”
Padang dan program-program pelatihan yang ada di dalamnya terutama pemijatan
shiatsu kepada seluruh lapisan masyarakat.