Kuli Kontrak dalam Tiga Karya Novel.

Priondono, Priondono (2013) Kuli Kontrak dalam Tiga Karya Novel. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of B1_2_PRIONDONO_84550_3143_2013.pdf] Text
B1_2_PRIONDONO_84550_3143_2013.pdf

Download (740kB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian historiografi sejarah tentang kuli kontrak di Sumatera Timur. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan hasil karya beberapa novel yang memiliki kesamaan tema. Adapun karya novel yang
penulis jadikan sebagai bahan utama yakni: novel Kuli karya Madelon Hermina Szekely-Lulofs. Novel Merantau ke Deli karya Hamka dan novel Berjuta-juta dari Deli Satoe Hikajat Koeli Contract karya Emil W. Aulia. Kuli kontrak yang digambarkan dalam novel sejarah menjadi titik focus
bagi peneliti dalam melakukan penelitian tentang kehidupan kuli kontrak. Novel yang memiliki peran tersendiri dalam menggambarkan peristiwa sejarah yakni kehidupan kuli kontrak. Penggambaran seperti inilah yang lantas penulis lihat dalam bentuk analisa ilmiah bahwa kehidupan kuli kontrak yang digambarkan dalam novel merupakan sebuah respresentasi sejarah yang pernah terjadi di
Sumatera Timur pada saat pembukaan lahan perkebunan di ahir abad-19 hingga memasuki abad ke-20. Metode yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini merupakan metode kajian kepustakaan yang menggunakan content analysis. Selain
mengambil beberapa novel sebagai bahan utama dalam penelitian, penulis juga mengambil bahan-bahan utama dari beberapa buku, jurnal ilmiah, dan majalah.
Kemudian peneliti melakukan analisa terhadap karya novel ini kemudian membuat dalam struktur untuk menggambarkan kuli kontrak. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kehidupan kuli kontrak memiliki struktur yang terikat dan tidak terbuka. Kuli kontrak merupakan tenaga kerja yang diperlakukan secara tidak adil oleh para tuan kebun maupun
oleh pengawas asia (mandor/tandil). Kuli kontrak tidak memunyai pilihan untuk melakukan pembelaan dalam menuntut hak mereka sebagai pekerja. Adanya aturan yang ditulis dalam bentuk Koeli Ordonantie ternyata hanyalah bagian
legitimasi bagi tuan kebun dalam melakukan tindakan fisik untuk member hukuman kepada kuli kontrak. Situasi seperti inilah lantas muncul tindakan anarkis yang dilakukan oleh kuli kontrak terhadap mandor, maupun pegawai perkebunan dengan cara melakukan kekerasan fisik baik secara individu
maupun kolektif. Kehidupan kuli kontrak yang terpisah dalam struktur sosial ini membuat adanya perantara-perantara (birokrat) yang menyebabkan adanya tindakan
saling memamfaatkan. Kondisi kuli kontrak sampai saat ini masih menjadi bagian yang terpinggirkan. Jika kuli kontrak merujuk kepada pekerja perkebunan di masa lalu, maka untuk saat ini pekerja tersebut bernama buruh atau tenaga kerja. Kondisi pekerja-pekerja saat ini merupakan bagian dari
investasi Negara namun minim dalam mendapatkan perhatian Negara

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah-S1
Depositing User: Sri Yulianti S.IP
Date Deposited: 09 May 2025 08:09
Last Modified: 09 May 2025 08:09
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/10522

Actions (login required)

View Item
View Item