Nagari Taram Pasca PRRI(Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia): Studi Tentang Dominasi PKI(1961-1966).

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah tentang dampak dari
pergolakan PRRI yang dimanfaatkan oleh PKI untuk menjalakan programprogram
politiknya, di antaranya melalui kegiatan-kegiatan sabotase, aksi sepihak,
dan aksi terror. Yang menarik di sini yaitu perlakuan yang diterima oleh aktifis
PKI tida sama dengan daerah lain, setelah partai ini dinyatakan terlarang, yaitu
setelah terjadi gerakan 30 September tahun 1965. Adapun tujuan dari penulisan
ini untuk mengungkapkan perkembangan politik di Nagari Taram pasca PRRI
khususnya Partai Politk PKI dan bentuk dominasi yang dilakukan PKI di Nagari
Taram pasca PRRI.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yang
bersifat deskriptif analitis. Sesuai dengan prosedur penelitian sejarah, maka studi
ini dilakukan dengan beberapa tahap. Data primer dilakukan wawancara dengan
informan, Kedua, kritik sumber yaitu menetapkan informan sesuai dengan kriteria
yang diperlukan. Ketiga, analisis, sintesis, dan interpretasi data. Keempat, adalah
penulisan yang bisa dipertanggung jawabkan (historiografi), yaitu penulisan yang
bisa disusun sistematis, utuh, komunukatif dalam bentuk skripsi.
Dari penelitian ini dapat dikemukakan bahwa berakhirnya PRRI dalam
kenyataanya tidak membuat kehidupan masyarakat Minangkabau secara umum
dan masyarakat Taram secara khusus lebih aman, situasi ini dimanfaatkan PKI
untuk kepentingan politiknya, kekosongan pemimpin atau wali Nagari yang ikut
ijok dimasa PRRI dan kekosongan organisasi sosial politik yang anti PKI menjadi
faktor dominasinya PKI di Taram. PKI sangat kuat dimasa itu dan juga sangat
kejam dalam melakukan praktek kekerasan pada lawan politiknya. sehingga
sebagian besar masyarakat Taram melakukan Ijok, tidak ada organisasi politik
yang dapat membendung perkembangan politik PKI, semua aspek politik, sosial
bahkan ekonomi pun di bawah kekuasaan PKI. Di Taram, semenjak meletusnya
pergolakan PRRI, PKI merupakan dominasi tunggal yang kuat dan kejam pada
praktek lawan politiknya. Hal ini berlangsung lama sampai hingga PKI
dinyatakan menjadi Partai politik terlarang.